Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Indek dollar AS (DXY) pada perdagangan di hari Jumat (11/08/2023) berakhir dengan naik 0,36% dan membukukan posisi tertinggi dalam 5 minggu. Dolar bergerak lebih tinggi setelah laporan PPI AS bulan Juli dinyatakan lebih kuat dari perkiraan. Hal ini mendorong imbal hasil obligasi juga naik dan membuka kembali spekulasi bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga lebih tinggi dan lebih lama.

Disisi lain, penguatan Dolar AS juga didapatkan dari penurunan yuan China secara relatif setelah mata uang China ini jatuh ke level terendah dalam 1 bulan. Yuan terdepresiasi setelah laporan pertumbuhan kredit China dinyatakan melambat lebih dari yang diharapkan.

Laporan harga produsen AS Juli Jumat adalah hawkish untuk kebijakan Fed dan mendukung dolar. Permintaan akhir PPI Juli naik +0,8% y/y dari +0,2% y/y di bulan Juni, lebih kuat dari ekspektasi +0,7% y/y. Juga, eks-pangan dan energi PPI Juli tidak berubah dari Juni di +2,4% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +2,3% y/y.

Secara terpisah, disebutkan bahwa indek sentimen konsumen dari Universitas Michigan AS pada Agustus turun -0,4 menjadi 71,2, sesuai ekspektasi. Ekspektasi inflasi 1 tahun Agustus menurut kajian Universitas Michigan secara tak terduga turun menjadi 3,3%, lebih baik dari ekspektasi kenaikan menjadi 3,5%. Selain itu, ekspektasi inflasi 5-10 tahun Agustus turun menjadi 2,9%, lebih baik dari ekspektasi tidak ada perubahan sebesar 3,0%.

Pada perdagangan mata uang, EUR/USD turun -0,30%. Reli dalam indeks dolar Jumat ke level tertinggi 5 minggu memicu likuidasi panjang di euro. Selain itu, laporan PPI Juli AS yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat mendorong imbal hasil T-not 10 tahun ke level tertinggi 1 minggu dan memperkuat perbedaan suku bunga dolar terhadap euro.

Pasangan USD/JPY naik +0,15%. Yen melemah setiap hari minggu ini dan pada hari Jumat membukukan level terendah 6 minggu terhadap dolar. Imbal hasil T-note yang lebih tinggi pada Jumat membebani yen. Selain itu, divergensi bank sentral negatif untuk yen karena penguatan hari Jumat dalam laporan PPI Juli AS dapat mendorong Fed untuk terus menaikkan suku bunga sementara BOJ terus mempertahankan suku bunga pada rekor terendah.