Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Bursa saham AS pada perdagangan di hari Jumat (11/08/2023) berakhir beragam dimana Indek Nasdaq berakhir turun minus 0,7%, S&P 500 turun minus 0,1% namun Dow Jones mampu berakhir dengan naik 0,3%. Sektor teknologi pada bursa S&P 500 menjadi sektor terlemah; sementara sektor energi memimpin kenaikan diantara sektor lainnya.

Pasar mencerna data inflasi AS yang dirilis pada akhir pekan dimana indek PPI di laporkan lebih panas dari perkiraan. Disisi lain, merosotnya saham Nvidia dan saham pertumbuhan megacap lainnya yang sensitif dengan kenaikan suku bunga, mengimbangi kenaikan yang terjadi pada saham-saham di sektor energi. Saham-saham terkait dengan energi mengalami kenaikan ditunjang dengan naiknya harga minyak dalam beberapa perdagangan terakhir ini.

Melacak saham-saham teknologi berkapitalisasi besar, dalam kelompok FANG+, termasuk di dalamnya salah saham Facebook (Meta), Amazon, Apple, Nvidia, Google (Alfabet) serta saham-saham megacap lainnya, dilaporkan Indek FAANG+ turun 1,2%, sedangkan indeks chip Philadelphia (SOX) juga turun 2,3%. Saham Nvidia sendiri yang ada di dua indek tersebut dilaporkan turun 3,6%.

Data ekonomi AS terkini menunjukkan bahwa indeks harga produsen (PPI) AS naik 0,8% dalam 12 bulan menjelang Juli, naik dari kenaikan 0,2% di bulan sebelumnya, karena biaya layanan meningkat. Itu menunjukkan inflasi tetap ada, bahkan ketika para pedagang suku bunga berjangka bertaruh bahwa Federal Reserve telah menyelesaikan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif.

Indeks energi S&P 500 (SPN) melonjak sekitar 1,6%, dengan harga minyak naik setelah Badan Energi Internasional memperkirakan rekor permintaan global dan pengetatan pasokan. Saham Exxon Mobil naik 1,5%.

Saham yang paling banyak diperdagangkan di S&P 500 adalah Tesla Inc, dengan saham senilai $23,9 miliar yang dipertukarkan selama sesi tersebut. Saham ini turun 1,10%.

Dalam sepekan kedepan, perhatian pasar akan fokus pada data penjualan ritel Juli dan risalah Federal Reserve dari pertemuan kebijakan bulan lalu, keduanya akan dirilis pada hari Rabu.

Kinerja indek saham dalam sepekan untuk S&P 500 turun 0,3% dan Nasdaq turun 1,9%. Untuk pertama kalinya pada tahun 2023, Nasdaq mencatat dua penurunan mingguan berturut-turut.