Amerika Serikat membuka jalan damai lewat perundingan dalam Perang dagang dan krisis korea utara

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Menteri Keuangan Amerika Serikat, Steven Mnuchin menyatakan kemungkinan perjalanannya ke Beijing untuk melakukan negosiasi perdagangan. Upaya ini dilakukan untuk menurunkan ketegangan dalam Perang Dagang AS – Cina. Peperangan ini dianggap telah melebar dengan masuknya sejumlah perusahaan-perusahaan besar yang terlibat diantara kedua negara tersebut.

Mnuchin mengatakan pada hari Sabtu (21/04) bahwa dia sedang mempertimbangkan perjalanan Cina, dan pada hari Minggu, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa “pihak Cina menyambut perkembangan ini.”

Penampilan niat baik, setelah berminggu-minggu mengucapkan kata-kata kasar dari kedua belah pihak, memunculkan harapan mencairnya kebuntuan perdagangan yang telah menyebabkan kedua negara menjatuhkan tarif pada beberapa barang dan mengancam untuk memaksakan mereka pada daftar produk yang diperpanjang.

“Sangat mungkin” bahwa Mnuchin akan melakukan perjalanan, kata seorang pejabat China dengan pengetahuan tentang proses pengambilan keputusan Beijing. Mnuchin, yang menolak berkomentar mengenai waktu kunjungan, mengatakan dia “sangat optimis” tentang mencapai kesepakatan dengan Beijing yang dapat meredakan konflik perdagangan bilateral yang telah mengguncang pasar dunia dalam beberapa pekan terakhir.

Mnuchin mengatakan kepada wartawan hari Sabtu bahwa ia bertemu dengan Yi Gang, gubernur bank sentral Cina, pada pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional. Yi menyampaikan pesan Mnuchin tentang minatnya pergi ke Beijing, menurut orang-orang yang akrab dengan masalah ini.

Sementara itu, Presiden Donald Trump akan mendesak Korea Utara untuk bertindak cepat dalam membongkar persenjataan nuklirnya sebelum ia bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Trump menyatakan bahwa dia tidak bersedia untuk memberikan bantuan sanksi substansial Pyongyang sebagai balasan atas pembekuan tes nuklir dan rudalnya, kata pejabat pemerintah. .

Dua permintaan Amerika Serikat yang terkait erat adalah kemajuan pembongkaran nuklir Pyongyang dan jadwal untuk bantuan sanksi menjadi isu utama dari KTT yang direncanakan.

“Ketika presiden mengatakan bahwa dia tidak akan membuat kesalahan di masa lalu, itu berarti Amerika Serikat tidak akan membuat konsesi substansial, seperti mencabut sanksi, sampai Korea Utara secara substansial telah membongkar program nuklirnya,” kata pejabat senior pemerintah Trump, di hari Minggu .  Ditambahkan olehnya bahwa “Jika Korea Utara mau bergerak cepat untuk denuklirisasi, maka langit adalah batasnya. Segala macam hal baik bisa terjadi, ”tambah pejabat itu. (Lukman Hqeem)