Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Sentimen bisnis Jerman memburuk lebih dari yang diperkirakan. Kekecewaan dan pesimisme pelaku usaha menjadi alasan jatuhnya sentimen ini. Kajian yang dilakukan oleh IFO Jerman, menunjukkan terjadi penurunan indek kepercayaan bisnis menjadi 102,8 lebih rendah dari harapan sebesar 103.


Kepercayaan bisnis Jerman memburuk pada bulan Oktober, menurut kajian IFO. Institut ekonomi berbasis di Munich ini, mengatakan indeks iklim bisnisnya, berdasarkan survei bulanan perusahaan, turun menjadi 102,8 dari 103,7 pada bulan September. Angka itu di bawah ekspektasi untuk 103,1. Indeks ekspektasi bisnis, yang mengukur perilaku pasar terhadap prospek bisnis selama enam bulan ke depan, turun menjadi 99,8 dari 101,0 bulan lalu. Itu meleset dari perkiraan untuk pembacaan 100,3.


Laporan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian data mengecewakan di Jerman. Ini menggarisbawahi kekhawatiran bahwa ekonomi Jerman mungkin kehilangan kekuatan menuju kuartal keempat, meningkatkan kekhawatiran tentang potensi kejatuhan dari perang dagang global. Indeks bulanan didasarkan pada survei terhadap sekitar 7.000 perusahaan Jerman di sektor manufaktur, konstruksi, grosir dan ritel.


Meningkatnya ketegangan Perang Dagang AS dan sejumlah mitranya, termasuk Uni Eropa, pun juga sengketa Uni Eropa dengan Inggris terkait keluarnya negara itu dari kesatuan Eropa, membebani kepercayaan diri pelaku usaha di Jerman.


IFO yang berbasis di Munich memaparkan kajiannya pada hari Kamis (25/10) bahwa banyak perusahaan kurang puas dengan situasi bisnis mereka saat ini dan kurang optimis tentang beberapa bulan ke depan. Clemens Fuest, kepala IFO menjelaskan lebih lanjut bahwa perkembangan ketidakpastian global telah memakan korban pada ekonomi Jerman.


Perekonomian Jerman disokong oleh konsumerisme, dimana konsumsi dan belanja negara menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Gangguan pada perekonomian global disatu sisi, akan menjadi sentiment penting, mengingat kondisi krusial ini bisa berakibat fatal disaat ekspor mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi domestik yang dinamis diperkirakan akan terus menjadi mesin pendorong dalam satu dekade terakhir.


Pun demikina, muncul resiko ketika Brexit tidak mencapai kesepakatan. Naiknya ketegangan perdagangan secara global dan berkurangnya lapangan kerja trampil dianggap membebani prospek pertumbuhan ekonomi Jerman. Pakar ekonomi Ifo, Klaus Wohlrabe mengatakan akan sulit bagi Jerman untuk memenuhi target pertumbuhan sebesar 0,6 % dalam kwartal empat tahun ini. Merskipun IFO masih tetap mempertahankan target pertumbuhan satu tahun penuh sebesar 1,7%.


Perkiraan ini sejalan dengan prospek yang dihadapi oleh pemerintah. Awal bulan ini, pemerintah Jerman juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan melambat pada kwartal ketiga. Pasalnya sektor produsen otomotif, akan mengalami gangguan setelah muncul standar polusi baru yang akan diterapkan dalam industri ini. (Lukman Hqeem)

n.


IFO yang berbasis di Munich memaparkan kajiannya pada hari Kamis (25/10) bahwa banyak perusahaan kurang puas dengan situasi bisnis mereka saat ini dan kurang optimis tentang beberapa bulan ke depan. Clemens Fuest, kepala IFO menjelaskan lebih lanjut bahwa perkembangan ketidakpastian global telah memakan korban pada ekonomi Jerman.


Perekonomian Jerman disokong oleh konsumerisme, dimana konsumsi dan belanja negara menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Gangguan pada perekonomian global disatu sisi, akan menjadi sentiment penting, mengingat kondisi krusial ini bisa berakibat fatal disaat ekspor mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi domestik yang dinamis diperkirakan akan terus menjadi mesin pendorong dalam satu dekade terakhir.


Pun demikina, muncul resiko ketika Brexit tidak mencapai kesepakatan. Naiknya ketegangan perdagangan secara global dan berkurangnya lapangan kerja trampil dianggap membebani prospek pertumbuhan ekonomi Jerman. Pakar ekonomi Ifo, Klaus Wohlrabe mengatakan akan sulit bagi Jerman untuk memenuhi target pertumbuhan sebesar 0,6 % dalam kwartal empat tahun ini. Merskipun IFO masih tetap mempertahankan target pertumbuhan satu tahun penuh sebesar 1,7%.


Perkiraan ini sejalan dengan prospek yang dihadapi oleh pemerintah. Awal bulan ini, pemerintah Jerman juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan melambat pada kwartal ketiga. Pasalnya sektor produsen otomotif, akan mengalami gangguan setelah muncul standar polusi baru yang akan diterapkan dalam industri ini. (Lukman Hqeem)