Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Disaat pemerintahan Presiden Donald  Trump berhasil mereformasi system perpajakan AS dengan UU Perpajakan baru diujung tahun 2018, para pejabat tinggi The Federal Reserve dalam pertemuan dibulan  Desember, menunjukkan ketidak yakinannya atas efektifitas pemangkasan pajak tersebut dalam mendongkrak ekonomi.

Risalah pertemuan bank sentral AS dipaparkan ke publik minggu lalu. Mengkomentari hasil pertemuan ini, Ketua Dewan Penasehat Ekonomi Presiden AS, Kevin Hasset menilai para pejabat The Fed tidak yakin seberapa besar pemotongan pajak akan menorong kinerja ekonomi AS.

Secara khusus, para pejabat The Fed merasa skeptis pemotongan pajak bisa mendorong peningkatan lapangan kerja. Justru mereka mengkhawatirkan bahwa akan terjadi dimana perusahaan-perusahaan AS membelanjakan kenaikan pendapatan mereka dari limpahan pemangkasan pajak, untuk membeli kembali saham-saham mereka atau meningkatkan deviden. Bila ini terjadi, justru akan membawa AS kedalam krisis keuangan baru.

Sejauh ini, Hasset menghormati sifat independen the Fed tersebut, dimana dirinya sangat yakin bahwa tujuan pemotongan pajak ini dapat meningkatkan belanja investasi dan belanja konsumen sehingga tekanan inflasi akan semakin besar  dan membuat inflasi 2% dari the Fed segera mudah tercapai.

Hasset juga menyatakan bahwa pengumuman kenaikan upah minimun baru-baru ini disertai pula dengan bonus penghasilan 1 kali oleh perusahaan AS, telah membuktikan bahwa pemotongan pajak akan berdampak positif terhadap pertumbuhan usaha dan bisnis di AS.

Mantan ekonom senior the Fed ini juga menyarakan bahwa AS akan mendapatkan lebih banyak formasi model ekonomi di masa mendatang. Hasset juga menyakinkan publik bahwa pemotongan pajak tersebut bisa membuat sekitar 1 juta orang yang mendapatkan kenaikan upah sebesar $1000 yang dihasilkan dari pemotongan pajak tersebut di minggu lalu.

Pernyataan Hasset tersebut mengacu pada diumumkannya oleh banyak perusahaan AS sesaat setelah tagihan pajak GOP tersebut melewati Kongres AS. Menurut daftar yang disusun lembaga Amerika untuk Reformasi Pajak, bahwa pekerja-pekerjanya mendapatkan kenaikan gaji karena reformasi pajak. Hasset sendiri memberikan persetujuannya terhadap notulen the Fed pekan lalu bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan naik menjadi 2,5% di tahun ini. (Lukman Hqeem)