Inggris

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Perdana Menteri Inggris, Theresa May nampaknya telah kesal dengan sikap Uni Eropa. Perundingan yang berlarut-larut dan tidak ada kemajuan dalam membahas kerja sama perdagangan membuat May menyiapkan kemungkinan mengakhiri perundingan tersebut tanpa kesepakatan.

Langkah tersebut dilakukan May dengan menunjuk seorang Menteri yang akan mengurus masalah keluarnya Inggris dari Uni Eropa, BREXIT bila tidak ada kesepakatan dalam minggu ini.  Sebagaimana dikabarkan oleh The Telegraph, pada Senin (08/01/2018) bahwa penunjukkan ini menjadi sebuah pesan khusus dari London bahwa mereka akan meninggalkan blok itu meski tanpa kesepakatan perdagangan.  Menteri tersebut akan bekerja sama dengan Sekretaris Brexit David Davis dan memberikan pembaruan konstan mengenai persiapan untuk berbagai kemungkinan skenario pada kesepakatan perdagangan.

Keluar dari Uni Eropa dengan tanpa kesepakatan perdagangan memang bukan menjadi tujuan Inggris. Bahkan bisa menjadi kemunduran apabila dikemudian hari terjadi sebuah kesepakatan yang tidak memuaskan. Meski demikian, pemerintah Inggris perlu lebih serius dalam mengantisipasi seandainya benar-benar tidak ada kesepakatan yang tercapai. Oleh sebab itu yang diperlukan adalah seorang menteri senior yang bisa memimpin perundiangan Inggris dengan Uni Eropa.

Di sisi lain, UE akan memberikan mandat kepada tim negosiasi untuk memulai pembicaraan transisi akhir bulan ini. Namun sekarang tidak pasti kapan fase kedua proses Brexit bisa dimulai. Meskipun UK tetap menjadi anggota penuh UE sampai setidaknya pada bulan Maret 2019, perundingan peralihan harus berakhir pada bulan Oktober tahun ini untuk memberi cukup waktu bagi persetujuan parlemen di seluruh UE, memberi waktu kepada para negosiator UK dan UE kurang dari 10 bulan untuk memutuskan bagaimana kedua belah pihak akan bekerja sama di masa depan.

Pandangan yang cukup optimistis datang dari Kallum Pickering, ekonom senior di Berenberg, yang menurutnya hanya ada 20 persen kemungkinan bahwa tidak akan ada kesepakatan perdagangan antara kedua belah pihak.

PM May juga telah melakukan perombakan kabinet di minggu ini. Sejauh ini, pada hari Senin, Brandon Lewis telah menggantikan Patrick McLoughlin sebagai ketua Partai Konservatif. Sekretaris Irlandia Utara James Brokenshire telah mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Sikap serius dan tegas May ini direspon positif pasar. Dimana Poundsterling menguat atas Dolar AS dan bursa saham London FTSE 100 juga berakhir positif dalam perdagangan kemarin.  (Lukman Hqeem)