Dolar AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pernyataan Presiden Donald Trump yang mengindikasikan kemajuan dalam hubungan perdagangan AS – Cina memberikan ketenangan pasar. Akibatnya, Dolar AS melunak atas sejumlah mata uang asing lainnya dalam perdagangan kamis (01/11).


Dalam pernyataannya, Trump yang mengatakan dalam tweetnya pada hari Kamis bahwa dia memiliki “percakapan panjang dan sangat baik” dengan Presiden China Xi Jinping dalam perdagangan, telah mengangkat asset beresiko dan meredam kekhawatiran tentang konflik perang tarif yang berlarut-larut. Dia juga mengatakan pertemuan antara keduanya pada KTT G-20 mendatang sedang dijadwalkan.

Hal ini dimanfaatkan bagi sejumlah mata uang asing untuk memberikan perlawanan. Salah satunya adalah Euro, yang berhasil mengungguli Dolar AS dalam perdagangan EURUSD. Dolar AS turun dari level tertinggi dalam 16 bulan setelah laporan ekonomi AS yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja terus mengencang, tetapi aktivitas manufaktur melambat pada bulan Oktober.


Koreksi yang terjadi pada Dolar AS juga dipengaruhi sentiment data manufaktur ISM AS yang menunjukkan bahwa indeks aktivitas pabrik dibulan Oktober turun 57.7 dari 59.8 pada September lalu.

Sementar laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan aplikasi untuk klaim pengangguran turun pada pekan lalu. Jumlah orang yang menerima tunjangan pada posisi terendah dalam 45 tahun.

Sentimen penguatan Euro juga diperoleh dari kenaikan imbal hasil obligasi Eropa yang naik. Sementara bunga Obligasi Jerman mencapai titik tertinggi dalam satu minggu didukung kenaikan bursa saham dan keyakinan pasar pada pembicaraan Brexit.

Di zona euro, sebagian besar imbal hasil obligasi tenor 10-tahun naik 1-2 basis poin. Patokan obligasi 10-tahun Jerman naik ke sesi tertinggi 0,42 %, tertinggi dalam hanya lebih dari seminggu dan 8 bps di atas posisi terendah tujuh minggu mencapai minggu lalu pada puncak aksi jual di saham dunia, sebelum turun sedikit menjadi 0,41 %.


Poundsterling melonjak seiring dekat kesepakatan Brexit. Seorang pejabat Inggris mengatakan bahwa London hampir menyetujui kesepakatan yang memberikan akses kepada perusahaan-perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Inggris ke pasar Uni Eropa.

Sementara itu Bank of England membuka opsi dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga sedikit lebih cepat jika Brexit berjalan lancar. Gubernur BoE Mark Carney mengatakan tidak ada kesepakatan, tidak ada transisi Brexit, maka akan tidak ada skenario yang paling mungkin. Pernyataan ini disampaikan BoE setelah memutuskan untuk mempertahankan kebijakan suku bunga dan moneter pada hari Kamis.


Aussie melonjak tajam ditopang beberapa sentimen. Neraca perdagangan Australia mengalami peningkatan surplus A $ 3,02 miliar, naik dari A $ 2.34 miliar pada bulan Agustus, bahkan melebihi dari perkiraan sebesar A $ 1.71 miliar. Sementara adanya harapan China akan meningkatkan stimulus fiskal serta data Caixin manufaktur dibulan Oktober yang naik diatas estimasi juga menambah naiknya Aussie.