Bursa saham Asia

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia melonjak pada awal perdagangan Jumat (02/11). Investor kembali percara diri dan berani mengambil resiko setelah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengendurkan syaraf Perang Dagang AS-China. Sikap para pemimpin Cina dan AS terbukti produktif dan berdampak positif bagi perdagangan di bursa saham.


Presiden Donald Trump pada hari Kamis mengatakan dia telah berbicara baik dengan Presiden China Xi Jinping, dan bahwa pembicaraan perdagangan “bergerak dengan baik.” Keduanya akan bertemu secara resmi akhir bulan ini, dimana investor berharap kesepakatan akan tercapai untuk meredakan ketegangan perdagangan.

Indek Nikkei Jepang, pulih setelah kerugian kemarin, dimana posisi perdagangan terakhir naik 1%. Laporan laba sejumlah emiten ikut member pengaruh. Suzuki Motor Corp turun 4% setelah laporan laba setelah penutupan kemarin. Laba operasional kuartal kedua turun 6,6% di tengah penjualan yang lebih lemah di Eropa, Cina dan India sebagai pasar terbesarnya. Setelah hari Kamis turun, sektor telekomunikasi rally diakhir pekan ini, dimana saham Nippon Telegraph & Telephone (NTT) naik 5% dan NTT DoCoMo naik 2%.

Pada perdagangan di China, berlaku juga kenaikan. Bursa saham China naik tajam di tengah harapan meredanya konflik perdagangan. Indek Shanghai naik 1% dan Indek Shenzhen naik 1,7%. Saham-saham perusahaan asuransi dan pialang memimpin kenaikan sementara saham minyak diredam kenaikannya karena harga minyak mentah dunia yang merosot.

Kenaikan yang terjadi juga mengilhami naiknya bursa saham Hong Kong. Indek Hang Seng naik 2,3%. Saham Sunny Optical melompat 7%, saham kelas berat Tencent naik 6%. Sektor otomotif juga naik dimana saham Great Wall dan Geely Auto naik masing-masing sebesar 4,7% dan 5%. Di antara saham kasino, Galaxy Entertainment naik 7% dan Wynn Macau naik 9%.

Indek Kospi Korea Selatan juga naik, bahkan lebih dari 2%. Saham utama Samsung dan SK Hynix diperoleh menopang kenaikan ini. Laporan laba Samsung cukup signifikan mengangkat bursa Seoul, meskipun sentiment global berperan menjaga tren positif diakhir bulan ini. (Lukman Hqeem)