Dolar AS Menguat

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Poundsterling melonjak nilai tukarnya terhadap sejumlah mata uang besar pada perdagangan Selasa (28/11/2017). Kemajuan yang didapat dari perundingan BREXIT menjadi sentiment positif bagi Poundsterling. Meski sejumlah laporan dan data ekonomi bertolak belakang dengan dorongan ini.

Mata uang negeri ratu Elizabeth ini mengalami guncangan saat perundingan Brexit mengalami hambatan. Perpisahan London dengan Brussels tidak berjalan mulus, mendorong nilai tukar meruncing. Pemerintah Inggris dikabarkan tidak mengantisipasi negosiasi yang alot ini. Pasar menunggu cemas pertemuan Theresa May dan Jean-Claude Juncker pada Senin besok. Jika pertemuan ini menghasilkan kesepakatan yang positif, akan menjadi keunggulan bagi Theresa May. Hingga saat ini masih belum jelas peluang mana yang lebih baik.

Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD, naik ke $1.3359, dari $1.3319.  Euro terpelanting, dimana dalam perdagangan EURGBP, satu Euro dibeli £0.8869. Index Dolar ICE naik 0.4% ke 93.230. Akibatnya dalam perdagangan EURUSD, Euro masih tertekan atas dolar. Euro dibeli pada $1.1844, turun dari sebelumnya yang bisa di $1.1900. Euro tengah berusaha menembus ke $1.20, ditengah laju penguatan Dolar AS saat ini.

Dolar AS sendiri dibeli pada ¥111.41 Yen Jepang, naik dari ¥111.10 dari harga sebelumnya. Yen dalam beberapa hari perdagangan ini memang cenderung menguat. Perdagangan USDJPY mendapatkan dorongan menjelang penutupan sesi perdagangan, paska laporan yang menyatakan bahwa Korea Utara berhasil meluncurkan rudal. Sementara itu, terhadap Dolar Kanada, Dolar AS dibeli pada harga C$1.2809, naik 0.3% dari akhir perdagangan hari Senin.

Neraca perdagangan bulan Oktober mengalami defisit sebesar $68.3 milyar, yang lebih besar daripada estimasi sebesar $65 milyar desfisitnya. Indikator ekonomi AS menunjukkan harga perumahan dari Case-Shiller mengalami kenaikan sebesar 0.7% dibulan September. Meski pada bulan Agustus mampu naik 6.1%. Kepercayaan konsumen dibulan November berada di angka 129.5, mengalahkan ekspektasi awal sebesar 124.8, ini merupakan yang paling tinggi dalam 17 tahun terakhir. (Lukman Hqeem)