Uang Dolar AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Dolar naik lebih tinggi terhadap sekeranjang mata uang utama pada hari Jumat, menempatkannya di jalur untuk kenaikan hari ketiga berturut-turut, karena harga minyak mentah membalikkan kelemahan sebelumnya dan menambah tekanan bagi Federal Reserve untuk menjadi agresif dalam memerangi inflasi. Akibat Perang di Ukraina dan kenaikan harga komoditas telah menambah tekanan inflasi yang sudah tinggi. Kabar terkini, harga minyak diperkirakan akan melonjak kembali setelah serangan rudal yang menghantam fasilitas penyimpanan minyak milik Saudi Aramco.

Indeks dolar AS naik 0,071%, dengan euro turun 0,11% menjadi $ 1,0984. Greenback siap untuk kenaikan yang solid minggu ini, yang akan menandai kenaikan mingguan keenam dalam tujuh terakhir. Dolar telah diuntungkan dari statusnya sebagai tempat yang aman dan konflik di Ukraina telah mendorong ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga.

Bank of America mengatakan pihaknya mengharapkan dua kenaikan masing-masing 50 bps pada pertemuan Juni dan Juli dengan “risiko” yang ditarik ke depan masing-masing ke Mei dan Juni. Sementara Citi juga merevisi jalur kebijakan Fed lebih tinggi untuk kenaikan suku bunga, mengharapkan kenaikan 50 basis poin pada pertemuan Mei, Juni, Juli dan September tahun ini.

Data ekonomi menunjukkan kenaikan harga dan suku bunga mulai melumpuhkan beberapa kegiatan ekonomi. Angka pembelian rumah milik AS sebelumnya turun ke level terendah dalam hampir dua tahun di bulan Februari sementara sentimen konsumen sebagian dipengaruhi oleh kenaikan harga bensin, yang mendorong ekspektasi inflasi ke level tertinggi sejak 1981.

Indek sentiment bisnis Jerman memburuk pada bulan Maret karena memburuknya masalah rantai pasokan akibat harga bensin yang tinggi dan kekurangan pengemudi, sebuah survei menunjukkan pada hari Jumat. Hal ini membuat Euro harus menyerahkan keuntungan yang diraih pada awal perdagangan dan berakhir dengan melemah. Mata uang tunggal Eropa ini berada pada kecepatan untuk penurunan mingguan keenam dalam tujuh, meskipun kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi kemungkinan akan mempertahankannya dalam kisaran yang ketat.

Yen Jepang menguat 0,21% versus greenback menjadi 122,07 per dolar setelah mencapai level terendah baru di 122,43, terlemah dalam lebih dari enam tahun, sementara Poundsterling Inggris berakhir pada 1,3187 dolar, naik 0,03% hari ini. Yen berada di bawah tekanan, setelah Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneter lunaknya, berbeda dengan kebanyakan bank sentral lainnya di seluruh dunia.