ESANDAR, Jakarta – Data ekonomi AS terkini menyebutkan bahwa jumlah orang yang melamar tunjangan pengangguran pada awal April turun di bawah 200.000. Sebagaimana dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (11/04).
Klaim ini mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak 1969, pertanda terbaru bahwa pasar tenaga kerja yang sangat besar tetap menjadi sumber kekuatan bagi ekonomi AS yang kini sedang mengalami perlambatan. Diberitakan bahwa klaim pengangguran, yang juga dinyatakan sebagai ukuran kasar PHK, turun sebesar 8.000 menjadi 196.000 dalam tujuh hari yang berakhir 6 April. Sejumlah ekonom yang sebelumnya disurvei oleh MarketWatch memperkirakan klaim pengangguran akan mencapai 210.000.
Penurunan klaim pengangguran mengikuti laporan pemerintah sebelumnya yang menunjukkan penguatan kembali dalam tingkat penciptaan lapangan kerja di bulan Maret. Sebelumnya mengalami pembekuan pada bulan Februari, dimana hanya menambah 196.000 pekerjaan baru bulan lalu. Saat ini klaim pengangguran telah turun dalam catatan selama empat minggu berturut-turut ke level terendah dalam 50 tahun terakhir. Padahal beberapa bulan sebelumnya sempat melonjak hingga 244.000. Sementara itu, rata-rata klaim bulanan yang lebih stabil, turun 7.000 menjadi 207.000. Itu juga merupakan nilai terendah sejak 1969.
Jumlah orang yang sudah mengumpulkan tunjangan pengangguran, yang dikenal sebagai klaim berkelanjutan, turun 13.000 menjadi 1,71 juta. Klaim pengangguran terakhir kali serendah sekarang, dimana populasi yang bekerja di AS jauh lebih kecil dan ekonomi tampak jauh berbeda. Sementara terjadi perubahan standar kelayakan dan perbedaan lain dalam laporan klaim dari waktu ke waktu membuat perbandingan dengan periode terakhir sulit, tingkat PHK yang rendah masih cukup luar biasa.
Secara garis besar, dunia kerja di Amerika Serikat kian mantap. Benar-benar luar biasa, dimana klaim pengangguran menurun, sementara tingkat upah naik. Bahkan tingkat pengangguran AS saat ini pada posisi terendah dalam setengah abad. Hasil yang demikian ini menimbulkan kepercayaan bahwa kondisi ekonomi A.S. siap memasuki masa pertumbuhan baru. Sebagian besar ekonom memperkirakan pertumbuhan akan meningkat di musim semi.
Paska data ini dirilis, indek Dow Jones dan S&P 500 naik sedikit dalam perdagangan Kamis (11/04). Sementara imbal hasil obligasi untuk tenor 10-tahun tidak berubah pada angka 2,50%. Imbal hasil ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan akhir tahun lalu, ketika mereka mencapai posisi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir di 3,23%. (Lukman Hqeem)