Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Indikator ekonomi Amerika Serikat terkini menyatakan bahwa harga barang grosiran dan jasa A.S. melonjak di bulan Maret. Hampir semua kenaikan mencerminkan dorongan biaya gas yang lebih tinggi. Ini mengindikasikan bahwa kenaikan inflasi sebagian besar tidak ada.

Pemerintah AS menyatakan di hari Kamis (11/04) bahwa indeks harga produsen naik 0,6% bulan lalu. Data ini lebih tinggi dari ekspektasi dengan kenaikan 0,3%. Namun jika elemen harga makanan dan bahan bakar dikeluarkan, indek harga PPI ini masih datar saja sebetulnya.

Dalam catatan tahunan, tingkat inflasi harga grosiran dalam 12 bulan terakhir naik menjadi 2,2% di bulan Maret dari 1,9%, tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan musim panas lalu, ketika menyentuh indek tertinggi dalam tujuh tahun di angka 3,4%.

Biaya grosir barang melonjak 1% pada bulan Maret, dengan 60% kenaikan mencerminkan harga bensin yang lebih tinggi, kata pemerintah. Sementara harga makanan hanya naik 0,3%, seperti halnya biaya jasa. Namun, ada sedikit tanda bangunan tekanan inflasi yang luas. Biaya grosir sebagian barang jadi, misalnya, telah naik hanya 1,3% pada tahun lalu. Dan biaya bahan baku sebenarnya telah turun 3,5% dalam 12 bulan terakhir.

Tingkat inflasi 12 bulan yang diukur dengan PPI inti, sementara itu, merosot ke 2% dari 2,3%. Itu level terendah dalam hampir satu setengah tahun. Ini memberikan gambaran bahwa laju inflasi telah menyusut setelah kenaikan besar pada paruh pertama tahun lalu meskipun kenaikan upah dan harga yang lebih tinggi untuk barang-barang tertentu karena tarif A.S. Tingkat inflasi yang rendah telah mendorong Federal Reserve untuk membatalkan rencana sebelumnya untuk menaikkan suku bunga tahun ini.

Laporan terbaru tentang inflasi konsumen dan grosir tidak perlu khawatir pejabat Fed mengingat bahwa sebagian besar kenaikan harga terkait dengan gas. Biaya bahan bakar seringkali berayun naik dan turun tajam selama satu tahun dan tidak memberikan perasaan yang baik tentang inflasi yang mendasarinya.

Perlambatan inflasi PPI inti memperkuat pola pelonggaran terlihat pada harga konsumen, dimana lingkungan inflasi yang jinak ini akan terus memberikan alasan kepada The Fed untuk tetap bersabar karena menilai kondisi ekonomi dan inflasi.

Dengan data tersebut, pasar bereaksi optimis ekonomi AS akan membaik. Indek Dow Jones dan S&P 500 naik sedikit dalam perdagangan Kamis. Sementara imbal hasil obligasi AS tenor 10 Tahun tidak berubah pada 2,50%. Imbal hasil ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan akhir tahun lalu, ketika mencapai posisi tertinggi dalam tujuh tahun pada 3,23%. (Lukman Hqeem)