ESANDAR, Jakarta – Kekhawatiran perang dagang mereda, namun demikian tidak menyurutkan potensi krisis yang ditimbulkan dari kebijakan tariff Donald Trump kali ini. Presiden Trump yang menandatangani memorandum untuk mengenakan tarif impor Cina senilai US $ 60 miliar. Langkah ini lebih dianggap tindakan politis untuk memenuhi janji kampanyenya.
Cina membalas aksi AS dan mengatakan bahwa mereka tidak takut terhadap perang dagang, dan mengenakan tariff balik atas barang-barang AS senilai US $ 3 miliar. Parahnya, Beijing menyatakan akan kembali memperhitungkan pembelian obligasi AS. Perdana Menteri China Li Keqiang pada hari Senin bahwa Amerika Serikat harus melakukan negosiasi, mengulangi komitmennya untuk “mempermudah akses” bagi bisnis Amerika.
Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa para pejabat tinggi pemerintahan Trump meminta Cina untuk memotong tarif atas mobil impor, mengizinkan kepemilikan mayoritas perusahaan jasa keuangan asing dan membeli lebih banyak semikonduktor AS dalam negosiasi untuk menghindari mengenakan tarif pada barang impor oleh Cina.
Bursa saham Asia ditutup naik terimbas perdagangan Wall Street sebelumnya. Hang Seng, Nikkei dan KOSPI mengalami kenaikan setelah Dow Jones pada hari Selasa melakukan kenaikan tajam. Di pasar uang, Dolar AS mengalami depresiasi,
Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup naik 0,79 % atau 239,48 poin, lebih tinggi pada 30.548,77 setelah sempat merosot 1,192 poin Jumat lalu. Kenaikan ini secara teknikal dianggap wajar paska penurunan tajam sebelumnya.
Bursa saham Tokyo naik tajam karena kekhawatiran tentang Perang Dagang AS – Cina mulai mereda. Ini membantu sektor-sektor yang terpengaruh seperti produsen chip dan mengikuti konfirmasi dari kontrak berjangka AS. Indeks Nikkei 225 naik 551,22 poin, atau 2,65 %, dari penutupan hari Senin di 21.317,32. Sektor teknologi, sempat terpukul minggu lalu oleh kebijakan tariff Donald Trump.
Saham-saham Jepang kembali memperoleh daya tariknya sejak sesi pagi menyusul kesaksian mantan pejabat Departemen Keuangan yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe, istrinya, dan politisi senior lainnya tidak terlibat dalam skandal pemalsuan dokumen.
Indeks KOSPI naik juga atas harapan dari pembicaraan antara AS dan Cina dapat mengurangi gesekan perdagangan. Indeks ini naik 14,98 poin, atau 0.61 % , menutup sesi perdagangan harian di 2,452.06. Investor asing membeli bersih 14,1 miliar won, diikuti investor institusi yang juga menjadi pembeli bersih pada 73,5 miliar won. Sedangkan investor individu menjual bersih 85 miliar won.
Pada hari Selasa sejumlah saham teknologi masih lemah. Hal ini membuat indek Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq berakhir turun. Penurunan perdagangan ini diperkirakan akan berimbas pada perdagangan hari Rabu di bursa saham Asia.