ESANDAR – Harga emas naik pada hari Rabu (27/03/2024), saat investor menunggu data utama inflasi AS pada akhir pekan ini. Data ini dianggap signifikan karena dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai jalur kebijakan Federal Reserve kedepannya.
Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi $2,189.89 per ons. Sementara di perdagangan bursa berjangka AS, harga emas ditutup 0,6% lebih tinggi pada $2,212.7.
Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Inti AS untuk bulan Februari akan dirilis pada hari Jumat. Indeks naik 0,3% di bulan Januari.
Jika inflasi AS di dalam negeri cukup lemah, dapat memberikan jalur yang jelas menuju penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Namun demikian, aksi harga emas masih akan dalam kisaran tertentu untuk sesi ini karena investor akan absen menjelang laporan tersebut.
Harga emas mencapai rekor tertinggi pada minggu lalu setelah The Fed AS mengantisipasi penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2024 meskipun terdapat angka inflasi yang tinggi baru-baru ini. Para pedagang melihat peluang 70% penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juni. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Bank-bank sentral terus melaporkan pembelian emas yang sedang berlangsung, didorong oleh keinginan mereka untuk mendiversifikasi cadangan mata uang mereka. Hal ini mengimbangi kelemahan permintaan investasi, yang lebih fokus pada ekspektasi penurunan suku bunga AS.
Sementara itu, impor emas oleh India, konsumen logam mulia terbesar kedua di dunia, diperkirakan akan anjlok lebih dari 90% pada bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya, karena bank-bank mengurangi impor setelah harga yang mencapai rekor tertinggi mencapai permintaan.