Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Inflasi Amerika Serikat melemah secara moderat pada bulan Februari, dimana biaya jasa di luar sektor perumahan dan energi mengalami perlambatan secara signifikan. Diyakini bahwa dengan hasil demikian ini tetap memungkinkan dilakukannya penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Juni nanti.

Mengutip laporan dari Departemen Perdagangan AS pada hari Jumat (29/03/2024) menunjukkan tingkat belanja konsumen meningkat paling besar dalam setahun pada bulan lalu, menggarisbawahi ketahanan perekonomian AS yang terus mengungguli negara-negara lain di dunia meskipun tingkat suku bunga mereka lebih tinggi. Namun berkat kekuatan pasar tenaga kerja yang terus-menerus, hal ini membuat perekonomian AS tetap tangguh.

Inflasi di sektor jasa inti melambat dan kemungkinan akan terus berlanjut sepanjang tahun ini. Pada saat The Fed bertemu pada bulan Juni nanti, data-data ini seharusnya sudah cukup meyakinkan bagi mereka untuk memulai proses normalisasi suku bunganya.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,3% bulan lalu, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan. Data bulan Januari direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan indeks harga PCE naik 0,4% dibandingkan 0,3% seperti yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks harga PCE naik 0,4% pada bulan tersebut.

Harga barang naik 0,5% bulan lalu, didorong oleh kenaikan harga bensin dan produk energi lainnya sebesar 3,4%. Kenaikan tajam juga terjadi pada harga barang-barang rekreasi, kendaraan, pakaian dan alas kaki. Namun harga perabotan dan peralatan rumah tangga, serta barang-barang manufaktur yang tahan lama lainnya melemah.

Dalam 12 bulan hingga Februari, inflasi PCE naik 2,5% setelah meningkat 2,4% di bulan Januari. Meskipun tekanan harga mulai mereda, lajunya telah melambat dibandingkan paruh pertama tahun lalu, dan inflasi masih berada di atas target bank sentral AS sebesar 2%.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat bahwa data inflasi bulan Februari “lebih sesuai dengan apa yang ingin kami lihat.” Para eksekutif Fed pekan lalu juga telah mengambil sikap untuk membiarkan suku bunga tidak berubah pada kisaran 5,25%-5,50% saat ini, setelah menaikkannya sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022.

Mereka melakukan langkah antisipatif atas rencana penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini. Pasar keuangan mengharapkan penurunan suku bunga pertama pada bulan Juni. Sebagian besar pasar keuangan AS tutup karena libur Jumat Agung, kecuali pasar valuta asing. Dolar melemah terhadap sejumlah mata uang karena data tersebut.