Dolar AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Mengawali perdagangan bulan ini, Dolar AS beringsut naik, setelah laporan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan melampaui kekhawatiran perang dagang yang baru.

Indeks Dolar Amerika Serikat naik 0,2% pada 94,214. Pada minggu ini, indeks tidak berubah, berada di wilayah positif, dan mencatat kenaikan 2,4% sepanjang bulan Mei.  Pada perdagangan EURUSD, Euro merosot ke $ 1,1657 versus $ 1,1694. Mata uang bersama ini naik 0,1% sepanjang minggu lalu. Dengan mencatat kinerja perdagangan sepanjang bulan Mei ini turun 3,2%.

Sementara itu, Poundsterling Inggris, menahan kenaikan di $ 1,3348, dari $ 1,3295. Dengan catatan perdagangan mingguan naik 0,3%, setelah turun 3,4% pada bulan Mei.

Dolar AS juga menguat terhadap yen Jepang dimana pembelian terakhir ¥ 109,56, naik dari ¥ 108,80. Pada minggu ini, dolar naik 0,2% pada yen, dibandingkan dengan penurunan 0,5% pada bulan Mei.

Dolar mengambil kembali beberapa wilayah yang hilang pada hari Jumat dan beringsut lebih tinggi, bahkan sebagai tindakan pembalasan diharapkan dari mitra perdagangan AS atas tarif baja dan aluminium yang mulai berlaku pada hari Jumat.

Laporan pekerjaan dibulan Mei yang lebih baik dari perkiraan telah mendukung kenaikan Dolar AS. Sekaligus meningkatkan kepercayaan atas kenaikan suku bunga kedua tahun ini pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve dalam dua minggu kedepan. Fed fund futures mengindikasikan kemungkinan 91% untuk naik 25 basis poin pada 13 Juni pada hari Jumat, naik dari 88% pada hari Kamis.

Nonfarm payrolls datang dengan mengalahkan perkiraan di 223.000, dan tingkat pengangguran turun tipis menjadi 3,8% dari 3,9% sebelumnya. Penghasilan per jam rata-rata naik 0,3%, lebih dari yang diperkirakan. Gubernur Fed wilayah Minneapolis Neel Kashkari mengatakan masih ada beberapa kelonggaran yang tersisa di pasar tenaga kerja.

Faktor geopolitik mulai mereda, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa KTT AS-Korea Utara yang dijadwalkan untuk 12 Juni masih akan terjadi. Dari Eropa, dikabaran bahwa gejolak Italia telah menemukan kesimpulan dengan terbentuknya koalisi lain pada hari Kamis kemarin.

Kondisi ekonomi AS saat ini sangat solid, sebagaimana yang diharapkan oleh The Fed. Pertumbuhan ekonomi juga bergerak pada kecepatan yang tepat sehingga memperluas jalan bagi kenaikan suku bunga lainnya pada pertemuan Fed dalam dua minggu kedepan.

Tidak dipungkiri bahwa laporan pekerjaan telah mendukung kenaikan dolar.  Dolar tampaknya berada di titik infleksi, diposisikan untuk tren ke atas setelah tren ke bawah pada kedua basis tertimbang perdagangan dan relatif terhadap Indeks Dolar yang sering dikutip sejak akhir 2016 sampai kekuatan dolar yang sangat baru.

Sementara terkait dengan perang dagang, pembicaraan masih akan mendominasi gelombang udara tetapi tidak berdampak langsung pada data ekonomi AS atau kebijakan Federal Reserve meskipun mereka akan memengaruhi mitra dagang kami seperti Meksiko dan Kanada.

Khusus bagi Euro, katalis selanjutnya adalah pertemuan ECB dalam beberapa minggu. Dalam peristiwa ini kita akan mendapatkan lebih banyak detail mengenai tanggapan mereka terhadap munculnya ketegangan di front politik. Data inflasi minggu atas sejumlah perusahaan dan data manufaktur cukup stabil. Jika Italia membaik, ECB mungkin merasa cukup yakin tentang prospek ekonominya.

Data ekonomi menunjukkan bahwa IMP manufaktur Markit untuk bulan Mei di angka 56,4, dibandingkan sebelumnya pada angka 56,5. Indeks manufaktur Institute for Supply Management untuk bulan yang sama naik menjadi 58,7, tetapi berada di bawah perkiraan konsensus MarketWatch sebesar 58,9. Sementara belanja konstruksi tumbuh 1,8% pada bulan April, lebih dari perkiraan 1%. (Lukman Hqeem)