ESANDAR – Hasil FOMC menyatakan suku bunga acuan tidak berubah pada kisaran 1,50% – 1,75%. Dasar pertimbangannya karena kondisi ekonomi AS yang membaik dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berkembang secara moderat. Tingkat pengangguran yang rendah. Fed bertekad mempertahankan lingkungan keuangan yang akomodatif hingga pemilihan presiden AS tahun depan. Hal ini yang menjadi beban bagi greenback.
Proyeksi ekonomi baru yang dikeluarkan oleh Fed menunjukkan bahwa mayoritas atau 13 dari 17 anggota The Fed memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga sampai setidaknya 2021. Empat lainnya melihat kenaikan suku bunga tunggal tahun depan, pandangan bertentangan dengan harapan investor bahwa The Fed akan memangkas suku bunga.
Pengumuman The Fed membuat bursa saham AS, Wall Street menghijau. Indeks Dow Jones naik 29,58 poin atau 0,11% ke level 27.911,3. Indeks S&P 500 menguat 9,11 poin atau 0,29% ke level 3.141,6. Sementara indeks Nasdaq ditutup naik 37,87 poin atau 0,44% ke level 8.654,05. Sebelumnya, bursa saham Asia berakhir beragam dimana Kospi ditutup pada area positif sementara Nikkei dan Hang Seng diwilayah negatif.
Dolar AS jatuh ke level terendah dalam empat bulan terhadap sejumlah mata uang. Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell mengatakan kenaikan inflasi yang signifikan dan persisten akan diperlukan untuk menaikkan suku bunga. Indeks dolar AS, turun 0,28% pada 97,14, terendah sejak 9 Agustus.
Jatuhnya Dolar AS membuka peluang Euro kembali naik. EURUSD naik ke 1.1129 atau lebih tinggi 0,33%. EURUSD mash terlihat kuat untuk menguji kembali puncak kemarin di 1.1145. Apabila ditembus, EURUSD berpeluang naik ke 1.1164 – 1.1200. Level support terdekat di 1.1128, 1.1116, dan 1.1100.
Poundsterling naik 0.30% berakhir di 1.3195 dan nyaris menyentuh 1.3215. Area tersebut merupakan area krusial bagi tren jangka pendek karena dapat memicu aksi beli lanjutan. Potensi kenaikan GBPUSD membesar setelah sepekan terakhir ini berusaha menembus level resistensi yang kuat di 1.3167, pada perdagangan kali ini berhasil ditutup jauh di atas resistance itu. Memanfaatkan penguatannya, GBPUSD akan berusaha menembus 1.3215 ditembus, GBPUSD berpeluang naik ke target lain sebagai level resistance di 1.3240 – 1.3257. Sebaliknya, koreksi akan membawa GBPUSD ke level support di 1.3180 – 1.3140.
AUDUSD berakhir di 0.6873 atau naik 0,97%. Aussie berpotensi naik dengan memperhatikan level resistensi di 0.6887. peluang membesar setelah FOMC memutuskan untuk mempertahankan suku bunga. AUDUSD memiliki kesempatan untuk naik ke resistance lain di 0.6900. Kegagalan mempertahankan penguatannya akan membawa AUDUSD ke ruang koreksi terdekat di kisaran 0.6858- 0.6820.
Dolar melemah atas Yen berakhir di 108.54 atau turun 0,15%. Tren pergerakan hari ini masih lemah dengan kecenderungan melakukan konsolidasi di 108.40 -109.00. Tanpa perubahan fundamental atau sentimen pasar yang signifikan, USDJPY akan berkubang di dalam ruang tersebut atau pada rentang harga yang lebih sempit. Level support terdekat yang akan menjadi sasaran koreksi ada di 108.40- 108.00. Sedangkan penguatan kembali akan berusaha mencapai resistensi di di 108.80 – 109.20.
Pada perdagangan komoditi, harga emas naik ke 1474.50 atau 0,72%. Harga berpotensi naik mencoba untuk menembus $1480. Potensi koreksi memungkinkan harga kembali ke $1465, setelah sukses menembus $1470.
Selanjutnya para pelaku pasar akan mengawasi rapat Bank Sentral Eropa (ECB), dimana sebagian besar tetap fokus pada apa yang terjadi kelak di hari Sabtu sehubungan dengan negosiasi perdagangan AS-Cina. Presiden AS Donald Trump telah menetapkan 15 Desember sebagai tanggal untuk mengenakan tarif impor hampir $160 miliar pada barang China. Meski demikian, Washington pun sedang berusaha mencari argumen guna menunda tarif impor, demikian informasi dari narasumber Reuters, meskipun tidak ada kejelasan tentang keputusan apa yang akan diambil.
Data ekonomi yang akan rilis hari ini adalah Data Inflasi Jerman (14.00 WIB) dan Data Pengangguran AS/ US Continuing Jobless Claims November (20.30 WIB)