Dow Jones bereaksi positif ditengah sikap menunggu investor jelang kesaksian Jerome Powell, namun bersikap cuek dengan hasil KTT Trump - Putin

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Indek Dow Jones melawan tren yang suram pada perdagangan hari Senin (16/07). Ditutup naik ditengah penutupan negatif indek bursa lainnya karena minat beli turun meski data ekonomi optimis dan hasil laporan keuangan kuartalan baik.

Indek Dow Jones naik 44,95 poin menjadi 25.064,36, naik 0,2%, sebagian berkat kenaikan saham JPMorgan Chase & Co dan Goldman Sachs Group Inc. Indeks S&P 500, turun 2,88 poin ke 2,798.43, kehilangan 0,1%. Sektor Finansial memimpin kenaikan, dengan naik 1,8%, tetapi kenaikan itu diimbangi oleh kerugian dalam saham energi, yang merosot 1,2%, dan sektor material dan sektor layanan kesehatan, masing-masing turun 0,8% dan 0,7%. Indek Nasdaq turun 20,26 poin, atau 0,3%, menjadi 7.805,72.

Investor juga bersikap cuek dengan pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT di Helsinki, Finlandia. Pertemuan Trump dan Putin lebih ramai berbicara masalah pengendalian senjata, laporan intelijen Rusia yang ikut campur dalam pemilihan AS 2016 dan aneksasi Ukraina. Harga minyak, berspekulasi untuk menjadi topik yang masuk, sayangnya tidak ditangani.

Pada konferensi pers bersama, Trump mengatakan dia percaya adanya penolakan yang “sangat kuat” terhadap gangguan Rusia saat pemilu beberapa waktu lalu. Trump meningkatkan keraguan tentang temuan dari intelijen AS. Putin, sementara itu, menyatakan Perang Dingin sebagai “sesuatu dari masa lalu” dan saat ini ia menyerukan perlunya dialog pada keseimbangan senjata nuklir.

Sejumlah pengamat yang sangat kritis menyerang Trump karena merangkul Putin dengan cara yang dia lakukan, disaat ia menghukum badan-badan intelijen AS atas laporan mereka yang merujuk adanya campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 yang dimenangkan oleh Trump.

 

Bisa dikatakan hampir tidak ada reaksi dari pasar atas pertemuan Trump – Putin di Helsinki, Finlandia. Pasalnya, keduanya tidak berbicara tentang masalah minyak atau perdagangan, melainkan berfokus pada pemilihan umum atau isu perdamaian di Suriah, sesuatu yang telah didiskon investor untuk sementara waktu.

Penjualan ritel AS naik 0,5% pada bulan Juni, sesuai harapan. Sementara Indek Empire State turun 2,4 poin menjadi 22,6 pada bulan Juli. Inventaris bisnis di AS naik 0,4% pada bulan Mei. Sedangkan angka penjualan melonjak 1,4% dalam sebulan.

Hasil kuartalan perusahaan adalah fokus utama bagi investor setelah musim laba secara tidak resmi berlangsung Jumat, dengan trio bank-bank besar. Meski hanya beberapa emiten bank yang sudah melakukan laporan keuangannya, jumlahnya terlihat cukup bagus dan mencerminkan aktivitas domestik yang kuat.

Disisi lain, data angka penjualan ritel juga tampak layak dan mencerminkan konsumen yang dalam kondisi baik, yang sekali lagi harus mendukung pertumbuhan ekonomi. Pasar tetap fokus pada isu fundamental yang positif. Kecuali ada erupsi lebih lanjut dalam berita perdagangan, yang akan menggeser berita fundamental itu. Hingga saat itu, fokusnya adalah pada laporan hasil perusahaan, dan tingkat profitabilitas mereka cukup guna terus mendukung kemajuan ekuitas.

Bursa saham Asia sebagian besar ditutup lebih rendah setelah serangkaian data ekonomi Cina menjadi sentimen negatif. Produk domestik bruto di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini hanya tumbuh 6,7% pada kuartal kedua, turun sedikit dari 6,8% dalam tiga bulan pertama tahun ini. Sementara bursa saham Eropa ditutup lebih rendah.

Dalam perdagangan mata uang, Dolar AS tergelincir terhadap sebagian besar mata uang utama. Indek Dolar AS turun 0,3% menjadi 94,487. Sementara dipasar komoditi, harga minyak mentah AS jatuh 4,6% menjadi $ 71,84 per barel, dan harga emas turun ke 0,1% ke $ 1,239.70 per troy ons. (Lukman Hqeem)