ESANDAR, Jakarta – Dolar AS menguat atas sejumlah mata uang besar lainnya. Keyakinan pasar akan dampak positif dari reformasi perpajakan AS bagi nilai tukar Dolar AS, menjadi pondasi yang kuat. Pasar semakin percaya diri dengan indikator ekonomi bahwa lapangan kerja swasta AS meningkat.
Pada perdagangan hari Rabu (06/12/2017) Dolar AS menguat atas sejumlah mata uang besar lainnya. Indeks Dolar AS, naik 0,31% pada level 93,56. Ditengah bayang-bayang penutupan layanan pemerintah AS pada Sabtu besok, Dolar AS mendapat dorongan dari optimisme pasar akan kemajuan RUU Perpajakan AS.
Optimisme pasar terus berlanjut mengenai kemajuan reformasi pajak. Baik Senat dan Dewan perwakilan Rakyat dijadwalkan akan melakukan pembicaraan mengenai RUU Perpajakan ini pada Minggu ini. Pasar meyakini bahwa kedua lembaga tinggi negara tersebut akan berkompromi untuk menghasilkan UU Perpajakan yang bisa diterima. Harapannya, Presiden Donald Trump bisa mengundangkan RUU tersebut sebelum tahun berakhir.
Dengan perpajakan baru tersebut, diharapkan akan memberikan kenaikan fiskal pada perekonomian AS. Pada gilirannya ini akan mendorong laju inflasi. Kenaikan inflasi akan berakibat positif bagi nilai tukar Dolar AS.
Para investor juga menyambut positif laporan yang lebih baik dari perkiraan tentang penciptaan lapangan kerja sektor swasta, yang sering berfungsi sebagai pendahulu dari data gaji non-pertanian bulanan yang dijadwalkan dirilis pada sesi akhir pekan ini.
Lapangan kerja swasta tumbuh sebesar 190 ribu untuk bulan November. Laporan ADP, mengalahkan perkiraan sebesar 185 ribu. Meski lebih baik, namun angka ini sejatinya lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 235 ribu. Sektor pendidikan dan kesehatan adalah yang paling banyak menerima pekerja, sementara sektor konstruksi jutsru memangkas sekitar 4 ribu pekerjanya.
Ditengah optimisme ini, pasar sebetulnya mengabaikan kemungkinan tutupnya layanan pemerintah AS. Presiden Donald Trump menyatakan bahwa penutupan pemerintahan bisa terjadi segera pada Sabtu ini. Hal ini terjadi karena kekosongan kas. Jika Konggres menyetujui pengeluaran pemerintah, maka layanan tetap berjalan. Sejauh ini Konggres dikabarkan hanya akan memperpanjang hingga dua atau tiga minggu saja.
Penguatan nilai tukar Dolar AS mendorong turun Poundsterling, Euro, Aussie bahkan Harga Emas. Pada perdagangan GBPUSD, berakhir turun 0,39% di $1,3393. Selain karena Dolar menguat, Poundsterling juga jatuh akibat sentiment atas laporan yang mengindikasikan bahwa perundingan Brexit sepertinya tidak akan dilanjutkan lagi minggu ini setelah perundingan dengan Partai Demokrat Unionis (DUP) tertunda. Euro juga melemah, dengan turun 0,25% di $1,1796, sementara EURGBP naik 0,19% menjadi £0,8819.
Loonie mengalami penurunan pula. Pada perdagangan USDCAD melonjak 1,27% menjadi $1,2785 di tengah pernyataan agak dovish dari Bank of Canada setelah bank sentral itu mempertahankan suku bunga tidak berubah sebesar 1%. Sementara itu, perdagangan Dolar atas Yen Jepang, menunjukkan penurunan sebesar 0,29% menjadi ¥112,26, dan USDCHF ditutup naik 0,26% di Fr 0,9896.
Indikator ekonomi yang akan menjadi perhatian pasar adalah Klaim Pengangguran AS. Meski demikian, Data Gaji Pekerja Non Pertanian yang akan diterbitkan Jumat besok, masih menjadi magnet utama. (Lukman Hqeem)