Harga emas menguat kembali

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas bergerak sedikit diatas posisi terendah dalam enam minggu hingga akhir sesi perdagangan. Penguatan Dolar AS memberikan batasan kenaikan harga emas yang terjadi.

Pada perdagangan hari Rabu (06/12/2017), harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Februari di NYMEX naik $1,40 atau 0,12% menjadi $1266,40 per troy ounce. Harga emas terus berjuang untuk mempertahankan pemulihannya karena kekhawatiran akan kemungkinan penutupan pemerintah (Government Shutdown).

Namun pasar mengabaikan kemungkinan ini, mereka lebih melihat kemajuan pembahasan RUU Perpajakan AS di lembaga tinggi negara, Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Kongress AS diyakini akan memperpanjang batas waktu penutupan pemerintah sampai 22 Desember dari sebelumnya tanggal 8 Desember

Kekuatan dolar AS kembali berlanjut setelah ketidakpastian mengenai kemungkinan penutupan pemerintah (government shutdown) AS mereda, mengurangi permintaan para investor akan safe haven emas. Ekspektasi bahwa Kongres akan mengucurkan dana memicu sentimen Dolar AS mendekati level tertinggi sesi kemarin sehingga menekan harga emas dan memaksanya menghentikan kenaikan di awal sesi kemarin.

Harga emas sensitif terhadap peningkatan dolar AS karena mata uang AS yang lebih kuat akan membuat harga emas lebih mahal bagi para pemegang mata uang asing, sehingga mengurangi permintaan akan logam mulia tersebut.

Faktor lain yang juga membebani harga emas adalah ekspektasi pasar yang terus tumbuh bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini pada akhir dari pertemuan berikutnya yang dijadwalkan pada 13 Desember. Para pedagang speenuhnya yakin bahwa The Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya di bulan Desember.

Dari kalender ekonomi, malam ini hanya terlihat satu data penting yang mungkin akan menggerakkan harga emas yaitu jobless claims. Namun fokus para pelaku pasar lebih tertuju pada laporan nonfarm payrolls AS besok malam. (Lukman Hqeem)