Cina

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta –  Perbankan Cina mungkin memiliki modal yang tidak mencukupi untuk mengatasi potensi kerugian dari risiko kredit yang meningkat dengan cepat, Dana Moneter Internasional mengatakan, dalam tinjauan luas mengenai sistem keuangan disana.

Aset perbankan di Negeri Tirai Bambu tersebut ditaksir sebesar $ 34,7 triliun, melonjak tiga kali lipat dari output ekonomi Cina, sebesar $ 11,2 triliun. IMF mengatakan bahwa  dengan memiliki modal lebih banyak akan memperkuat sistem perbankan dan memperkuat stabilitas keuangan, sebagaimana dilaporkan pada Kamis (07/12/2017).

IMF mengatakan Beijing harus mempertimbangkan untuk meningkatkan aset guna mengimbangi risiko kredit yang menggelembung sebesar 0,5% menjadi 1% dalam satu tahun mendatang. Sementara bank-bank terbesar disana memiliki kapitalisasi yang baik, kata IMF, bank-bank menengah dan kecil menghadapi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan modal lebih banyak lagi.

Hasil penilaian IMF juga menyarankan Beijing bersikap lebih baik kepada pemerintah daerah yang memberikan dukungan bagi perusahaan-perusahaan yang semestinya tidak bisa dijalankan. Ini meningkatkan resiko pinjaman di luar bank-bank Cina. Sementara para investor ritel juga memiliki kepercayaan luas bahwa hutang dari perusahaan milik negara Cina memiliki jaminan lebih baik. (Lukman Hqeem)