Dolar Amerika Serikat memperpanjang momentum kenaikannya sejak minggu lalu dan naik di hari Senin (10/10/2022) terhadap sebagian besar rival utamanya karena aksi risk off mendominasi perdagangan. Di satu sisi, suasana suram pasar didukung oleh Rusia ketika negara itu melanjutkan serangan agresifnya terhadap Ukraina. Pasukan Rusia dikabarkan menembakkan beberapa rudal yang menargetkan sistem komunikasi dan energi. Serangan itu mencapai Kyiv dan memicu pemadaman listrik besar-besaran di beberapa kota Ukraina.
Sebaliknya, Bank of England mengumumkan sejumlah langkah-langkah moneter tambahan untuk mendukung sistem keuangan. Sejauh ini BoE telah menggandakan pembelian obligasi sebagai kebijakan QE menjadi £10 miliar per hari untuk beberapa hari mendatang, meskipun pembelian harus berakhir pada hari Jumat.
Dolar terapresiasi terhadap saingan safe-haven, dengan USD/CHF sekarang diperdagangkan di sekitar paritas dan USD/JPY mencapai 145,70, mendekati level tertinggi yang memicu intervensi BOJ kembali. Pasangan EUR/USD menetap di sekitar 0,9700, sementara GBP/USD mengakhiri hari di zona harga 1,1050. AUD/USD jatuh ke 0,6274 terendah baru 2 tahun. USD/CAD diperdagangkan di sekitar 1,3760 karena harga minyak mentah menyerah pada suasana pasar yang suram.
Pasar saham global ditutup di zona merah, mencerminkan kekhawatiran pasar. Sementara komoditi Emas saat ini berpindah tangan pada $1.667 per troy ounce dan minyak mentah WTI turun menjadi $90,60 per barel.
Fokus minggu ini adalah pada Indeks Harga Konsumen AS, yang akan dirilis pada hari Kamis.