Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

West Texas Intermediate (WTI), berjangka di NYMEX, telah turun mendekati $90,70 di awal sesi Eropa karena prospek pertumbuhan yang suram telah mendukung profil pasar risk-off. Harga minyak telah turun setelah menghadapi resistensi di sekitar $92,00.

Harga minyak telah bergeser ke mode koreksi karena data IMP Jasa Caixin yang lebih lemah yang dirilis minggu lalu menandakan penurunan permintaan minyak. Data PPMI Layanan Caixin mendarat di 49,3, jauh lebih rendah dari rilis sebelumnya 55,0. Perlu dicatat bahwa Cina adalah importir minyak terbesar dan penurunan serius dalam permintaan minyak dari ekonomi naga akan berdampak signifikan pada minyak.

Untuk bulan September, data IMP Manufaktur Caixin juga terseret dengan kuat, oleh karena itu penurunan keseluruhan aktivitas ekonomi Tiongkok berdampak pada harga minyak.

Selain itu, data Nonfarm payrolls (NFP) AS yang lebih kuat telah mulai membebani tekanan pada emas hitam. Data pasar tenaga kerja AS yang optimis telah mendukung kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve (Fed). Fundamental ekonomi yang solid tetap menjadi substansi yang sangat mendukung untuk pertimbangan kenaikan suku bunga dan dari pasar tenaga kerja yang ketat itu sangat penting untuk pengetatan kebijakan moneter.

Di sisi penawaran, pengumuman pengurangan produksi minggu lalu oleh OPEC+ mendorong harga minyak ke lintasan bullish. Kartel minyak mengumumkan penurunan 2 juta barel per hari (bps) yang merupakan penurunan produksi terbesar sejak pandemi Covid-19. Nah, mayoritas anggota OPEC sudah gagal menghasilkan kuota yang dibahas, sehingga dampaknya bisa lebih rendah dari yang diharapkan.

Menurut pembacaan awal dari CME Group untuk pasar berjangka minyak mentah, pedagang menambahkan 706 kontrak ke posisi open interest mereka pada hari Jumat, mencapai kenaikan harian keempat berturut-turut. Di baris yang sama, volume melanjutkan tren naik dan naik sekitar 485,5 ribu kontrak.

Harga barel WTI memperpanjang rebound tajam pada hari Jumat di tengah meningkatnya open interest dan volume. Meskipun demikian, pintu tampaknya terbuka untuk kenaikan lebih lanjut dan dengan target berikutnya di SMA 200-hari di sekitar $98,00.