USDJPY, Dolar Melempem

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Dolar AS menguat dan mengungguli mata uang safe haven lainnya, didorong dengan data ekonomi AS yang baik. Euro dan Poundsterling terdesak disisi lainnya oleh sentiment domestik.

Pada Kamis (16/05/2019) data perumahan AS menunjukkan pembangunan kembali meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan April, sementara tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan minggu lalu, menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan yang harus menopang perekonomian. Data pembangunan rumah naik 1.24 juta unit dibulan April dari 1.17 unit dibulan sebelumnya, Sementara indeks kondisi bisnis Philadelphia Fed pada bulan Mei naik 16.6 dari 8.5.

Euro terluka oleh kekhawatiran tentang pemilihan parlemen Eropa pada akhir pekan ini. Sebelumnya Euro sempat menguat setelah Presiden AS Donald Trump akan menunda keputusan tentang pengenaan tarif pada mobil dan suku cadang China hingga enam bulan kedepan, menghindari membuka lagi front lain dalam pertempuran perdagangan globalnya.

Sementara secara domestic, ada kritikan terhadap kebijakan Uni Eropa oleh wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini yang membuat investor gelisah menjelang pemilihan di wilayah tersebut. Salvini mengatakan pada hari Rabu bahwa aturan anggaran Uni Eropa merupakan “kelaparan benua” dan harus diubah, sehari setelah mengatakan Italia harus siap untuk melanggarnya.

Poundsterling kembali melemah bahkan mendekati level terendah dalam empat bulan ini ketika Perdana Menteri Inggris Theresa May tengah berjuang untuk mempertahankan kesepakatan Brexit dan jabatan Perdana Menterinya tetap utuh di tengah meningkatnya kekhawatiran keberangkatan yang tidak teratur dari Uni Eropa.

Pada perdagangan GBPUSD, Poundsterling melemah lebih dari 1% bulan ini karena pembicaraan lintas partai Brexit hanya sedikit menghasilkan kemajuan dan membuat May rentan terhadap tantangan kepemimpinan.

May dikabarkan akan menetapkan jadwal keberangkatannya pada awal Juni setelah upaya terbaru untuk mendapatkan persetujuan Brexit dari parlemen, tetapi bisa menghadapi mosi tidak percaya jika kesepakatan dibatalkan.

Boris Johnson, mantan menteri luar negeri Inggris dan pendukung Brexit, mengatakan bahwa ia akan berdiri sebagai kandidat untuk menggantikan May sebagai pemimpin Konservatif, sebagaimana dilaporkan oleh BBC di hari Kamis. Batas waktu Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa sendiri telah mundur ke 31 Oktober.

Aussie merosot setelah tingkat pengangguran Australia dilaporkan naik ke level tertingginya dalam delapan bulan, seiring penurunan lapangan kerja full time, yang semakin menguatkan pandangan bahwa bank sentral akan mendapatkan tekanan untuk menurunkan suku bunga untuk merangsang laju pertumbuhan ekonominya.

Australian Bureau of Statistics melaporkan jumlah lapangan kerja yang berhasil diciptakan selama bulan April sebanyak 28,400, yang melampaui ekspektasi kenaikan 14,000. Akan tetapi pertumbuhan ini didominasi oleh lapangan kerja paruh waktu, sementara pekerjaan full time justru mengalami penurunan hingga 6,300 pekerjaan.

Sedangkan tingkat pengangguran dilaporkan naik dalam dua bulan berturut-turut menjadi 5.2%, lebih tinggi dari perkiraan analis di 5.1%, menyusul naiknya angka partisipasi menjadi 65.8% yang menunjukkan lebih banyak orang yang mencari pekerjaan. (Lukman Hqeem)