Pertumbuhan ekonomi China diakui terganggu oleh Perang Dagang dengan AS.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Aktivitas ekonomi China menjadi dingin dibulan lalu karena pertumbuhan produksi pabrikan, investasi dan penjualan ritel melambat. Dalam laporan Biro Statistik Nasional hari ini, dikatakan bahwa produksi industri di Cina naik 5,4% pada bulan April dari tahun sebelumnya, atau melambat dari kenaikan sebesar 8,5% secara tahunan pada Maret. Pertumbuhan dibulan April juga meleset dari perkiraan median sebesar 6,6% sebagaimana hasil jajak pendapat para ekonom yang dilakukan oleh The Wall Street Journal.

Secara lebih rinci, dikatakan bahwa investasi aset tetap di daerah non-pedesaan naik 6,1% pada periode Januari-ke-April dari tahun lalu, melambat dari pertumbuhan 6,3% dalam tiga bulan pertama, dan perkiraan median ekonom yang hilang 6,4%. Penjualan ritel naik 7,2% pada bulan April dari tahun sebelumnya, melambat dari pertumbuhan 8,7% di bulan Maret dan perkiraan median ekonom yang hilang untuk pertumbuhan sebesar 8,8%.

Para ekonom mengharapkan pemerintah China bisa meningkatkan upaya membantu menstabilkan ekonomi domestik di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS. (Lukman Hqeem)