Bursa saham membaik setelah indikator ekonomi AS menunjukkan kondisi pengangguran terendah dalam 18 tahun terakhir ini.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta –  Bursa saham global membaik pada perdagangan awal minggu ini. Naiknya indek bursa global dipicu oleh membaiknya ekonomi AS paska data ekonomi terkini menunjukkan kondisi pengangguran AS berada pada posisi terendah dalam 18 tahun terakhir ini.

Indek bursa Hangseng naik mengikuti kenaikan bursa saham Asia setelah wallstreet melonjak pada perdagangan sebelumnya diakhir pekan kemarin. Data laporan pekerjaan AS di atas ekspektasi dan mengabaikan kekhawatiran terkait perdagangan. Sektor saham teknologi dan real estat memimpin penguatan indeks kali ini.

Kemajuan yang terlihat di wilayah ini muncul setelah Wall Street ditutup lebih tinggi pada hari Jumat pada rilis angka pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan. Perekonomian AS menambahkan 223.000 pekerjaan bulan lalu, melampaui perkiraan 188.000 dalam jajak pendapat Reuters. Tingkat pengangguran turun menjadi 3.8 persen, terendah sejak April 2000.

Meskipun suasana hati positif, kekhawatiran perdagangan terus berlanjut setelah pembicaraan perdagangan AS-Cina tidak menghasilkan terobosan besar. Cina bahkan mengancam dengan mengatakan bahwa perjanjian perdagangan sebelumnya yang  telah dinegosiasikan diantara mereka, akan  “tidak akan berlaku” jika Pemerintah AS ngoto melanjutkan dengan pengenaan tarif direncanakan kepada Cina.

Indek saham Nikkei naik ke level tertinggi dalam satu minggu. Data pekerjaan AS menunjukkan kekuatan dalam ekonomi AS sehingga menimbulkan keyakinan membaiknya pasar AS bagi produk Jepang. Tak heran sejumlah saham eksportir terangkat naik.

Kenaikan indek saham pada awal minggu ini adalah yang terbesar dalam sehari sejak 18 April lalu. Para pelaku pasar lega, setelah melihat beberapa kekhawatiran global baru-baru ini bisa beralu. Kenaikan yang terjadi di Indek Nasdaq dan surutnya kekhawatiran geopolitik membantu selera pasar naik.

Saham Toyota Motor Corp melonjak 3.9 % , Honda Motor Co bertambah 2.9 % dan Nissan Motor Co naik 2 %. Saham teknologi juga menguat setelah rekan-rekan AS rally pada hari Jumat. Produsen peralatan pembuat chip Tokyo Electron naik 2,35 %, TDK Corp melonjak 4,53 % dan Shin-Etsu Chemical 2.35 %.

Lonjakan Wallstreet pada perdagangan sebelumnya dan perdagangan yang positif di Asia memberikan dukungan bagi bursa saham Korea untuk naik pula. Indek Kospi naik seiring kenaikan indek saham asia lainnya.

Hasil positif pada perdagangan sesi Asia bergaung hingga ke Eropa. Bursa saham Eropa juga ikut naik, di tengah banyak berita terjadinya penggabungan dan pengambilalihan sejumlah perusahaan. Sektor saham utilitas memimpin kenaikan dengan naik 1,5 %. Italgas, Pennon Group dan Iberdrola termasuk di antara pemain sektoral teratas, semuanya naik sekitar 3 %. Sementara, indeks perbankan juga naik setelah satu minggu gejolak politik di Italia dan Spanyol mendesak mereka. Financial Times melaporkan bahwa bank Prancis Societe Generale dan pesaingnya, Unicredit Italia sedang menjajaki kemungkinan bergabung. Saham Societe Generale naik 1 % sementara Unicredit justru turun 1 %.

Diawal minggu ini, bursa saham Wallstreet naik. Selain hasil positif baik di Asia dan Eropa, kenaikan juga ditopang oleh menguatnya saham-saham teknologi domestik. Saham Apple dan sektor teknologi mencapai rekor baru. Saham Apple naik 1 persen dan mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara itu, NASDAQ naik 0.2 % dan diperdagangkan kurang dari 1 % dari rekor intraday karena saham Amazon juga mencapai titik tertinggi. Saham Amazon naik 0.7 % setelah analis SunTrust mengatakan bisnis private label perusahaan dapat membantu reli saham 20 %. Saham Microsoft juga membantu mengangkat Nasdaq, naik 0,7 % setelah mengumumkan mengakuisisi GitHub, sebuah platform pengembang perangkat lunak, seharga $ 7.5 miliar. (Lukman Hqeem)