Bursa saham Asia naik pada perdagangan di hari Jumat (26/08/2022), didukung oleh berita tentang kemungkinan kemajuan di China dan Amerika Serikat dalam menuntaskan kesepakatan audit, sementara para pedagang dengan cemas menunggu pidato dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang jalur kenaikan suku bunga di kemudian hari.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,6% di awal perdagangan Asia, didorong oleh kenaikan sektor saham teknologi China yang terdaftar di Hong Kong yang melonjak sebesar 1,3%. Saham Alibaba misalnya naik 4%, di bursa saham Hong Kong. Kenaikannya membantu indek Asia naik 0,4% untuk minggu ini.
The Wall Street Journal melaporkan pada hari Kamis bahwa Washington dan Beijing mendekati kesepakatan yang memungkinkan regulator akuntansi Amerika melakukan perjalanan ke Hong Kong untuk memeriksa catatan audit perusahaan China yang terdaftar di AS.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,7%, Nikkei 225 Jepang naik 0,9%, sementara KOSPI Korea Selatan naik 0,5%.
Sebelumnya, dalam perdagangan di Wall Street, bursa saham naik sementara imbal hasil Treasury AS tergelincir, karena investor mencerna komentar dari pejabat Fed yang terus menekankan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga dan mempertahankannya di sana sampai inflasi dapat ditekan. Indek S&P 500 naik 1,4% dan Nasdaq naik 1,67%, terangkat oleh keuntungan saham Nvidia dan saham terkait teknologi lainnya.
Pasar masih saja menantikan pidato Powell, yang diyakini masih akan menjadi sentiment dominan dalam perdagangan hari ini. Jika demikian, reaksi pasar yang paling mungkin adalah kenaikan imbal hasil di bagian depan dan belakang kurva imbal hasil, aksi jual ekuitas dan penguatan dolar karena pasar tampaknya telah memposisikan diri untuk serangkaian komentar yang lebih mendukung.
Investor telah mengurangi ekspektasi bahwa Fed dapat memiringkan ke laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat karena inflasi AS tetap di 8,5% secara tahunan, jauh di atas target 2% Fed. Tetapi pidato Powell yang dijadwalkan pada hari Jumat akan diteliti untuk setiap indikasi bahwa perlambatan ekonomi dapat mengubah strategi Fed.
Ada kemungkinan lebih dari 60% bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bp pada bulan September ini.
Berkaca dari pengalaman symposium Jackson Hole 2021, Ketua Fed diperkirakan akan berhati-hati agar dapat menghindari dalam membuat kesalahan yang sama dua kali. Seperti misalnya membuat pesan yang melihat terlalu jauh ke depan, atau sebaliknya berbuat salah di sisi dovish. Sebagian besar pelaku pasar nampaknya telah menerima hal ini, sesuatu yang berisiko kecil, berumur pendek dengam ‘rumor beli, jual fakta’ melihat reli secara teknis dari obligasi AS, jual Dolar, dan meringankan perdagangan ekuitas.