Dolar AS Letoy

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Pasar tetap relatif tenang pada perdagangan di hari Jumat (26/08/2022) karena investor tetap menunggu penampilan Ketua FOMC Jerome Powell dalam pembukaan acara Symposium tahunan di Jackson Hole. Pada hari Kamis, suasana pasar sempat membaik dan menyulitkan dolar untuk menemukan permintaan sehingga indeks Dolar AS (DXY) berakhir turun di dekat 108,50.

Diakhir pekan ini, indek Dolar AS (DXY) mampu membukukan kenaikan secara moderat di sesi Eropa di tengah pergeseran negatif yang disaksikan dalam suasana risk appetite. Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) akan merilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bersama data Pendapatan Pribadi dan Pengeluaran Pribadi untuk bulan Juli.

Data pada hari Kamis mengungkapkan bahwa BEA merevisi pertumbuhan PDB Amerika Serikat pada Q2 lebih tinggi menjadi -0,6% dari -0,9% dalam perkiraan awal. Selain itu, Klaim Pengangguran Awal mingguan turun ke 243 ribu, lebih baik dari ekspektasi pasar 253 ribu.

Saat berbicara di sela-sela Simposium Jackson Hole, beberapa eksekutif Fed kembali mengulangi bahwa terlalu dini untuk memutuskan ukuran kenaikan suku bunga berikutnya. Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, bagaimanapun, mengatakan bahwa bahkan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada bulan September masih akan menjadi “langkah substansial” dan komentar ini membantu indeks utama Wall Street mendapatkan traksi.

Dalam tiga hari beruntun, pasangan EUR/USD kembali berusaha naik menguji level paritas tetapi gagal menembus level kunci tersebut. Di awal sesi Eropa ini, pasangan ini diperdagangkan dalam kisaran ketat di atas 0,9950. Sementara setelah mencatatkan kenaikan kecil harian pada hari Kamis, GBP/USD berbalik arah menurun menuju 1,1800 pada hari Jumat.

Pada perdagangan komoditi, harga emas menutup hari ketiga berturut-turut di wilayah positif pada hari Kamis dan menyentuh level tertinggi dalam seminggu di $1.765 sebelum kehilangan daya tariknya. Dengan benchmark imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun naik 1%, emas tetap berada di bawah $1.760. Didukung oleh penguatan dolar yang diperbarui dan kenaikan imbal hasil obligasi AS, pasangan USD/JPY diperdagangkan di wilayah positif dekat 137,00.