ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham di Asia memperpanjang kenaikan setelah sejumlah saham perusahaan teknologi ikut naik sebagai imbas kenaikan bursa saham A.S. yang mencatat rekor tertingginya. Pasar Obligasi jatuh di Australia dan Selandia Baru menyusul penurunan Treasuries, sementara minyak mentah bertahan di atas $ 60 per barel.
Sementara pada perdagangan mata uang dikawasan ini berlangsung beragam. Pasar Jepang tetap ditutup. Indeks berjangka A.S. menguat setelah Indeks Nasdaq 100 naik 1,8 persen pada hari Selasa, kenaikan terbesar sejak 27 Oktober. Indeks S & P 500 juga berakhir pada rekor tertinggi. Euro stabil setelah kenaikan lima hari, sementara won turun paling banyak di antara sekitar 30 mata uang global utama.
Investor memulai perdagangan di 2018 dengan kenaikan untuk sejumlah bursa dan melemahnya mata uang A.S., yang terus meluncur meski imbal hasil Treasury meningkat. Saham global membukukan kinerja terbaik sejak 2009 tahun lalu, didorong oleh ekspansi yang selaras dan penarikan sejumlah kebijakan stimulus moneter di negara-negara besar secara lamban.
Kenaikan di bursa ini masih wajar dari perspektif absolut dan saham Asia masih murah dibandingkan dengan A.S, sejumlah laba perusahaan juga masih membaik.
Pada perdagangan hari ini sejumlah sentimen mewarnai pasar. Diantaranya adalah adanya perubahan terbesar dalam peraturan industri investasi Eropa dalam satu dekade, yang akan mulai berlaku. Hong Kong merilis data penjualan eceran, serta risalah pertemuan FOMC pada bulan Desember.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,2 persen terendah dalam hampir tiga minggu. Indeks FTSE 100 Inggris turun 0,5 persen. Indeks DAX Jerman turun 0,4 persen ke level terendah dalam lebih dari satu bulan. Indek MSCI Asia Pacific naik 0,1 persen ke rekor tertinggi.
Pada perdagangan mata uang, Indeks Dollar versi Bloomberg naik 0,1 persen menjadi 1.154,88. Euro turun 0,1 persen. Pound Inggris naik kurang dari 0,05 persen menjadi $ 1,3592, terkuat dalam hampir 16 minggu. Yen Jepang turun 0,1 persen menjadi 112,36 per dolar.
Sementara pada perdagangan komoditi, harga minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,1 persen menjadi $ 60,31 per barel. Harga Emas turun 0,3 persen menjadi $ 1,313.00 per ounce. (Lukman Hqeem)