Konsumen

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Data ekonomi terkini menunjukkan semakin banyak masyarakat Amerika Serikat yang membeli mobil baru dan barang-barang rekreasi pada bulan September, semacam belanja konsumen yang terjadi ketika ekonomi kuat seperti sekarang.


Dalan data tersebut, dinyatakan bahwa belanja konsumen AS naik 0,4%, demikian pemerintah mengatakan pada Senin (29/10). Angka ini sesuai dengan perkiraan MarketWatch. Capaian tersebut adalah bulan ketujuh berturut-turut di mana pengeluaran meningkat sebesar itu atau lebih besar.

Sayangnya, kenaikan belanja ini dilakukan saat tingkat pendapatan hanya naik 0,2%. Itu adalah peningkatan terkecil dalam 13 bulan. Sementara indeks inflasi PCE naik 0,1% pada bulan September, tingkat 12 bulan turun menjadi 2% dari 2,2%. Tingkat inti inflasi bergerak naik 0,2% pada bulan September, tetapi tingkat tahunan datar pada 2% untuk bulan kelima berturut-turut.


Masyarakat Amerika Serikat terlihat lebih banyak menghabiskan uang untuk beli mobil dan truk baru serta barang-barang rekreasi pada bulan September. Mereka juga membayar lebih untuk perawatan kesehatan. Peningkatan pengeluaran melebihi pendapatan, mungkin karena gangguan yang disebabkan oleh Badai Florensia. Penurunan pendapatan terbesar terjadi di antara bisnis milik perorangan.


Bagaimanapun, perbedaan tersebut menyebabkan tingkat tabungan AS turun lagi menjadi 6,2% dari 6,4%. Tingkat tabungan telah turun sepanjang tahun dari tertinggi dua tahun 7,4% pada Februari, meskipun masih relatif sehat.


Dalam gambaran yang lebih besar, terlihat bahwa para konsumen ini menghabiskan pada tingkat yang cukup untuk menjaga ekonomi tetap kuat dan inflasi tampak terkandung untuk saat ini. Tingkat inflasi 2% adalah persis di mana Federal Reserve akan menyukainya. Sayangnya, apa yang mengkhawatirkan investor dan ekonom adalah prospek bahwa inflasi dapat naik lebih tinggi dalam beberapa bulan ke depan dan memacu The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.


Memang saar ini tingkat pengangguran AS berada dalam posisi terendah sejak akhir 1960-an. Dimana upaya menaikkan upah masih mendapat tentangan dari perusahaan-perusahaan yang kini bergulat dengan harga yang lebih tinggi untuk pasokan tertentu. Bahkan sebagian mereka mengalami kekurangan dalam tingkat kritis.


Kekhawatiran ini telah berkontribusi pada penurunan harga saham baru-baru ini. Indek Dow Jones dan S & P 500 reli pada perdagangan Senin, tetapi ini adalah bulan yang buruk untuk saham. Dow Jones, misalnya, telah tenggelam 8% sejak mencapai tertinggi sepanjang waktu pada awal Oktober.


Sementara imbal obligasi tenor 10-tahun menghasilkan sedikit perubahan pada tingkat bunga diangka 3,10%. Imbal hasil mengalami penurunan dalam beberapa minggu terakhir setelah menyentuh level tertinggi tujuh tahun pada awal bulan ini dalam refleksi lain dari kekhawatiran baru tentang masa depan ekonomi.