Dolar stabil pada awal perdagangan di hari Senin (08/01/2024) menjelang laporan inflasi utama AS pada minggu ini untuk kejelasan lebih lanjut mengenai prospek kebijakan moneter Federal Reserve, setelah pasar memulai tahun ini dengan ragu-ragu karena taruhan penurunan suku bunga berkurang. Sementara Yen justru masih harus berjuang di dekat level 145 per dolar karena tertekan oleh penguatan dolar, dolar Australia dan Selandia Baru juga mengalami penurunan setelah turun tajam minggu lalu di tengah sentimen risiko yang hati-hati. Volume perdagangan menipis di Asia karena Jepang sedang libur.
Terhadap yen, dolar AS (USD/JPY) naik 0,05% menjadi 144,67, melanjutkan kenaikannya dari minggu lalu ketika melonjak 2,6% pada mata uang Jepang, kinerja mingguan terbaik sejak Juni 2022. Sementara terhadap Kiwi, (NZD/USD) naik tipis 0,1% menjadi $0,6248, setelah turun 1,2% minggu lalu. Indek dolar AS (DXY) stabil di 102,38.
Reli yang terjadi pada Dolar AS didukung oleh rebound pada imbal hasil Obligasi AS karena para pedagang mengurangi ekspektasi mereka terhadap kecepatan dan skala pemotongan suku bunga The Fed tahun ini.
Data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Kamis ini dapat kembali mengubah pandangan tersebut, setelah data pada hari Jumat menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diperkirakan pada bulan Desember dan menaikkan upah dengan jumlah yang besar, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih tangguh. Namun, dalam survei terpisah yang dilakukan menunjukkan bahwa sektor jasa AS melambat secara signifikan pada bulan lalu, dengan jumlah lapangan kerja yang turun ke level terendah dalam hampir 3,5 tahun terakhir, memberikan gambaran yang beragam mengenai perekonomian terbesar di dunia ini.
Menlihat data NFP terbaru, secara seimbang dapat dikatakan bahwa tema-tema utama pasar tenaga kerja tetap ada. Pasar tenaga kerja tidak lagi seketat sebelumnya dalam masa pemulihan sebagaimana ditandai oleh pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lambat, lebih sedikit pergantian pekerja dan kenaikan upah yang lebih lambat. Meskipun demikian, pertumbuhan lapangan kerja tetap solid secara absolut meskipun melambat secara relatif, dan rendahnya tingkat PHK tetap menggembirakan.
Diyakini bahwa FOMC akan mempertahankan suku bunga dana Fed tidak berubah selama beberapa bulan ke depan karena menunggu konfirmasi tambahan bahwa inflasi akan bertahan hingga 2%. Sementara perkiraan pasar saat ini menunjukkan sekitar 64% kemungkinan bahwa The Fed dapat mulai menurunkan suku bunga pada awal bulan Maret, dibandingkan dengan peluang yang hampir 90% pada minggu lalu, menurut CME FedWatch Tool.
Di tempat lain, Poundsterling (GBP/USD) naik 0,02% menjadi $1,2721, sedangkan euro (EUR/USD) naik tipis 0,08% menjadi $1,0948, setelah tergelincir 0,9% minggu lalu. Aussie (AUD/USD) naik 0,1% menjadi $0,6721, menutup sebagian kerugiannya dari penurunan 1,5% minggu lalu.
Data inflasi Australia sendiri juga akan dirilis akhir pekan ini. Disini kita perlu melihat beberapa pelonggaran dalam ukuran inti, karena di situlah fokus Reserve Bank of Australia.