ESANDAR, Jakarta – Dampak langsung dari tarif mobil A.S. di kawasan Euro akan kecil meskipun ketegangan perdagangan antara Eropa dan AS meningkat dan dapat memiliki konsekuensi besar bagi ekonomi global, demikian menurut Bank Sentral Eropa pada Rabu (24/04).
Simulasi oleh para peneliti ECB menunjukkan industri mobil di kawasan itu akan mengalami kerugian sebesar 4 persen jika bea masuk baru – dimensi yang hanya akan memiliki efek terbatas pada ekonomi kawasan mengingat ukuran relatif sektor tersebut. Keuntungan yang diciptakan oleh pungutan untuk pembuat mobil A.S. sebagian besar akan diimbangi dengan tindakan pembalasan yang mempengaruhi bagian ekonomi lainnya, studi menemukan.
Prospek tarif mobil telah tergantung pada Uni Eropa sejak tahun lalu, ketika Presiden Donald Trump mengklaim impor kendaraan buatan asing akan mengancam keamanan nasional – argumen yang sama digunakan untuk membenarkan pungutan terhadap aluminium dan baja. Konflik memasuki putaran lain bulan ini setelah AS mengancam akan meminta ganti rugi 11 miliar dolar AS melalui bea atas barang-barang Eropa untuk melawan bantuan negara kepada Airbus SE.
ECB menyimpulkan bahwa konsekuensi dari tarif yang diterapkan tahun lalu “hanya menimbulkan risiko buruk bagi prospek global dan kawasan euro.” Bahkan di Cina dampaknya tampaknya terbatas pada industri yang ditargetkan sejauh ini.
Tapi segalanya masih bisa menjadi jelek. Meningkatnya ketegangan perdagangan, yang oleh peneliti ECB definisikan sebagai kenaikan 10 persen dalam tarif A.S. pada semua mitra dagang, akan menurunkan aktivitas di ekonomi terbesar dunia sebesar 1,5 persen, dengan dampak negatif tambahan dari tekanan keuangan yang meningkat.
Sementara kawasan euro hanya akan mengalami sedikit penurunan momentum, perdagangan dan aktivitas global masing-masing bisa turun lebih dari 2,5 persen dan 1 persen. (Lukman Hqeem)