Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS berakhir lebih rendah dalam perdagangan Rabu (24/04) sehari setelah S&P 500 dan Nasdaq meraih posisi tertinggi mereka. Dorongan kenaikan dipicu laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan terkemuka, termasuk komponen Dow Boeing Co. dan Caterpillar Inc., yang menawarkan gambaran beragam korporasi Amerika.

Indek Dow Jones turun 59,34 poin, atau 0,2%, menjadi 26.597,05, sedangkan indek S&P 500 turun 6,43 poin, atau 0,2% menjadi 2.927,25. Indek Nasdaq turun 18,81 poin, atau 0,2%, ke 8,102,01. Selama sesi perdagangan kemarin indek saham teknologi kelas berat menyentuh level tinggi baru 8,139.55.

Laporan pendapatan triwulanan emiten tetap menjadi fokus pelaku pasar di Wall Street di pertengahan minggu ini. Lebih dari seperlima konstituen S&P 500 telah melaporkan pendapatannya, dengan hampir 80% dari perusahaan-perusahaan tersebut melaporkan pendapatan yang melampaui perkiraan konsensus analis, dibandingkan dengan sekitar 65% pada kuartal keempat.

Sayangnya , meski sejumlah laporan baik, rekor kenaikan pasar pada hari Selasa lalu kemarin masih gagal untuk memberikan katalis yang signifikan untuk bursa saham Asia, sehingga pelaku pasar melihat ini sebagai sinyal kehati-hatian dalam laju kenaikan yang stabil.

Indek Saham Hong Kong jatuh pada perdagangan Rabu, karena kejenuhan pasar paska reli yang kuat sejak awal tahun hingga beberapa pekan terakhir. Indek Hang Seng turun 0,5 % ke 29.805,83. Dengan pasar yang sebagian besar dipengaruhi oleh stabilisasi ekonomi China, investor menunggu tanda-tanda adanya pemulihan berkelanjutan.

Sementara itu, investor mengabaikan kemajuan baru dalam pembicaraan perdagangan antara China dan AS, dengan kemungkinan kesepakatan sebagian besar akan tercapai. Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan melakukan perjalanan ke Beijing untuk melakukan pembicaraan yang dimulai pada 30 April, Gedung Putih mengatakan di hari Selasa kemarin.

Bursa saham Tokyo terkoreksi lebih rendah karena aksi jual terjadi untuk mengunci keuntungan sementara. Indek Nikkei 225 mengalami penurunan 59,74 poin, atau 0,27 % berakhir pada 22.200.  setelah naik 41,84 poin pada Selasa. Aksi ambil untung ini menghapus kenaikan yang terjadi di awal yang perdagangan mengikuti kenaikan Wall Street sebelumnya. Selain itu, pelemahan pada bursa saham Shanghai juga membebani bursa saham di Jepang. Aksi ambil untung ini juga muncul sebagai antisipasi liburan (10 hari) di Jepang yang dimulai Sabtu. Para investor memilih untuk melakukana aksi tunggu menjelang puncak pengumuman pendapatan di Jepang pada hari Jumat.

Sementara dalam perdagangan di bursa saham Seoul, Indek KOSPI turun hampir 0,9 % karena laporan pendapatan perusahaan yang rapuh dan mata uang yang melemah sehingga membebani pasar. Mata uang won Korea kehilangan 0,8 % terhadap dolar AS, ke level terendah sejak Juli 2017, sementara imbal hasil obligasi turun. Indek KOSPI turun 19,46 poin atau 0,88 % ke 2.201,05 poin.

Bursa turun tajam setelah LG Display melaporkan kerugian bersih Januari 132 miliar. Sahamnya ditutup turun 6,3 persen karena perusahaan itu menggarisbawahi penjualan ponsel pintar yang lemah dan biaya OLED. Saham produsen baja terkemuka POSCO juga melaporkan laba operasional kuartal pertamanya turun 19 % dari tahun sebelumnya, di tengah kenaikan biaya bahan baku, mendorong sahamnya turun sebesar 1 %. Indek Kospi akan tertekan oleh laporan pendapatan yang tidak bagus. (Lukman Hqeem)