ESANDAR, Jakarta – Pemilu sela AS pada hari ini dapat mempengaruhi dolar AS tergantung pada hasil yang kemungkinan akan mulai keluar hari Rabu selama sesi Asia .
Juga, FOMC akan memulai pertemuan 2 hari. Pasar mengharapkan tidak ada perubahan dalam suku bunga dan dampaknya pada pasar dapat menjadi kecil mengingat tidak akan ada konferensi pers. Penurunan tajam yang terlihat dalam imbal hasil obligasi AS. Hal ini menempatkan dolar AS di bawah tekanan, Indek Dolar AS terlihat turun 0,1% ke 94,40.
Pada perdagangan mata uang pasangan mata uang EURUSD menembus ke atas dan mencapai level tertinggi harian baru di 1,1423. Sementara pasangan GBPUSD, menguat dibanding mata uang lainnya meskipun ada data Service PMI yang mengecewakan dari Inggris. Investor tetap fokus pada berita utama Brexit menjelang pertemuan Kabinet.
Pada akhir pekan lalu, Sunday Times mengklaim bahwa Inggris dan Uni Eropa telah menyetujui serikat pabean yang mengatakan bahwa Uni Eropa membuat konsesi yang signifikan untuk memungkinkan Inggris menghindari “hard border” di Pulau Irlandia.
Hasil surplus perdagangan Australia membantu kenaikan bagi pasangan AUDUSD. Meski demikian, investor hati-hati mengingat sejumlah harga komoditas masih tertekan dalam minggu-minggu ini. Belum lagi masalah politik domestik Australia. Tak heran bila perdagangan Aussie dalam waktu dekat ini masih akan bergelombang.
Meskipun Bank Sentral Australia cukup optimis, namun perdagangan USDJPY bergerak sideways, dimana perdagangan masih mencoba menentukan arah jangka pendek berikutnya. Investor memilih tetap berhati – hati menjelang pemilu sela AS.