ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS harus ditutup melemah setelah sempat menguat diawal perdagangan. Jatuhnya bursa didorong kekhawatiran memburuknya Perang Dagang AS – China setelah muncul kemungkinan penambahan tarif dagang baru.
Sementara sejumlah saham teknologi masih harus turun. Disisi lain, saham sektor perbankan terangkat naik oleh hasil menjanjikan saham HSBC. Bloomberg News melaporkan bahwa AS berencana menambah tarif lebih banyak produk China jika perundingan mendatang antara Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping tidak ada kemajuan. Kedua negara telah menerapkan tarif biaya atas barang bernilai miliaran dollar satu sama lain.
Saham Amazon dan Netflix turun tajam, masing-masing anjlok 5 % dan 4,3 % . Kerugian ini mengimbangi keuntungan kuat dari saham bank. J.P Morgan Chase, Wells Fargo dan Bank of America semua naik diatas 2 %, sementara Goldman Sachs naik 1.8 %. Indek Dow Jones turun 6.7 % dan S & P 500 turun 8.8 % dan Indek Nasdaq turun 11 %.
Dari bursa saham di Asia, dikabarkan bahwa Indek Hangseng harus tergelincir dipicu penurunan tajam bursa saham China daratan ditengah kekhawatiran efek perang daganga mulai terasa terhadap pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perusahaan China. Indeks Shanghai tergelincir 2.18 % ditutup pada 2.542,10 sementara indeks Shenzhen turun 2.02 % pada 1.264,58. Pelemahan Hang Seng terbatasi dengan kenaikan saham HSBC yang naik 4,88 % setelah bank terbesar di Eropa melaporkan laba kuartal ketiga 28 % dari tahun lalu.
Indek Nikkei sempat di zona hijau setelah data kementerian perdagangan menunjukkan penjualan ritel Jepang dibulan September naik 2.1% dari tahun sebelumnya, mengalahkan konsensus yang memperkirakan kenaikan 1.6%. Namun, pertumbuhannya lebih lambat dari ekspansi 2.7% pada bulan Agustus.
Perlambatan itu dianggap sementara, yang disebabkan oleh serangkaian bencana alam yang mengganggu aktivitas bisnis dan konsumen, Reuters mengutip para analis. Pergerakan bursa saham Tokyo juga dipengaruhi dari pelemahan yen terhadap dollar AS seiring data belanja konsumen Amerika Serikat lebih kuat dari perkiraan.
Bursa saham Kospi mendapat tekanan disebabkan dari aksi jual sejak pekan lalu serta data sentimen bisnis berada dalam laju penurunan tercepat ditingkat bulanan. Prospek sektor bisnis Korea Selatan untuk bulan November mengalami penurunan tercepat bulanannya untuk tahun ini.
Korea Economic Research Institute (KERI) pada hari Senin melaporkan indeks survei bisnis dari 600 perusahaan terbesar di negara tersebut, yang menunjukkan indeks 90.4 untuk bulan November, atau turun dari 97.3 sebulan yang lalu, serta tercatat sebagai angka indeks terendah kedua di tahun ini sekaligus membukukan penurunan bulanan tebesarnya.