ESANDAR, Jakarta – Mengawali perdagangan pekan ini, bursa saham AS berakhir turun. Sesuatu yang mengejutkan setelah sempat dibuka dengan melejit 100 poin.
Laporan pekerjaan terbaru meredakan kekhawatiran mengenai inflasi dan prospek kenaikan suku bunga yang lebih cepat. Indek Dow naik 100 poin diawal perdagangan terlebih dengan dorongan kenaikan saham Apple. Indek S&P 500 naik 0.3% , dimana sektor konsumen memimpin. Indek Nasdaq naik 0.45 %.
Kontributor CNBC Larry Kudlow digadang-gadang akan menggantikan posisi Gary Cohn sebagai penasehat ekonomi Gedung Putih. Isu ini menjadi pembalik kenaikan pasar sebelumnya. Indek Dow Jones harus berakhir dengan minus 157 poin, atau turun 0.6%, ke 25,178, Indek S&P 500 anjlok 3.55 poin atau 0.1%, ke 2,783. Indek Nasdaq masih mampu bertahan dengan berakhir tetap naik 0.4%, dengan mencatatkan rekor kedua kalinya diposisi puncak tertinggi sepanjang masa 7,588.
Sementara pada perdagangan di pasar saham Asia mengalami kenaikan naik pada hari Senin (12/03/2018). Sejumlah ketegangan geopolitik mereda, sementara tingkat upah telah tertinggal dari pertumbuhan lapangan kerja, membantu meredakan kekhawatiran investor akan laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh Federal Reserve. Indeks Hang Seng Hong Kong naik saham sektor energi dan teknologi memimpin kenaikan berbasis luas. Indeks kelas berat Tencent naik 2.42 persen menjelang penutupan pasar.
Saham Jepang mencapai level tertinggi 1.5 minggu, meskipun pasar mengakhiri hari tingginya karena kekhawatiran bahwa skandal kroniisme yang dicurigai melibatkan penjualan tanah milik negara dapat menekan popularitas PM. Shinzo Abe. Indeks Nikkei 225 ditutup naik 1.65 % atau 354.83 poin, ditutup pada 21,824.03 setelah naik di atas 400 poin di awal sesi. Bursa Seoul berakhir menguat karena produsen baja pulih dari kerugian baru-baru ini. Kospi melonjak 24.67 poin atau 1 % menjadi ditutup pada 2,484.12. Saham Posco melonjak 2.3 % dan Hyundai Steel menguat 2.4 % .
Pada perdagangan mata uang, Dolar AS mengalami tekanan, alhasil Indek Dolar AS kembali turun. Aussie terangkat didorong oleh penjualan Greenback yang meluas laporan pekerjaan Non-Farm Payrolls pada hari Jum’at lalu. Faktor lain yang memperkuat Aussie adalah pembebasan tarif yang diberikan kepada Australia, sebagaimana dikonfirmasi oleh PM. Michael Turnbull. EURUSD juga menguat kembali setelah jatuh di 1.2289. Euro naik di atas level 1.2300. Jatuhnya dolar AS terhadap seluruh mata uang utama juga disebabkan oleh penurunan saham AS.
Poundsterling menguat karena Indeks Dolar AS tidak dapat mempertahankan di level kunci 90.00, kini pada kisaran 89.89. Poundsterling tertahan dengan belum tercapainya kesepakatan Brexit. Mata uang safe haven seperti yen Jepang mengumpulkan daya tarik di awal pekan dan terpantau menguji area 106.00 terhadap Dolar AS. USDJPY mendekati posisi terendah setelah Kuroda membuat beberapa komentar dovish yang mengatakan bahwa BoJ akan melanjutkan pelonggaran moneternya sampai mencapai target inflasi 2%.
Pada perdagangan komoditi, harga Emas berhasil pulih dari kerugian sebelumnya. Harga emas bertahan di atas $ 1320 seiring melemahnya dolar AS. (Lukman Hqeem)