Dolar AS stabil setelah menguat dalam perdagangan sebelumnya, meski kemudian berakhir lebih rendah dalam perdagangan di hari Senin (28/08/2023). Indek dollar AS (DXY) turun 0,02%. Imbal hasil T-note yang lebih rendah membebani dolar. Selain itu, reli saham juga membatasi permintaan likuiditas terhadap dollar AS.
Pun demikian, penurunan dolar ini dibatasi oleh pelemahan yen, yang melemah 9,5 bulan terhadap dolar karena komentar bernada dovish dari Gubernur BOJ Ueda. Berita ekonomi AS sendiri mendukung dollar AS. Dilaporkan bahwa prospek aktivitas bisnis umum Fed Dallas bulan Agustus naik +2,8 ke level tertinggi 5 bulan di -17,2, lebih kuat dari ekspektasi -19,0.
Pelemahan secara moderat dari Dolar AS membuat pasangan EUR/USD naik 0,15%. Euro naik tipis di tengah tanda-tanda berkurangnya likuiditas di Zona Euro setelah jumlah uang beredar M3 Juli Zona Euro secara tak terduga mengalami kontraksi terbesar dalam 13 tahun.
Selain itu, komentar hawkish hari ini dari anggota Dewan Pengurus ECB Holzmann meningkatkan imbal hasil obligasi dan euro ketika dia mengatakan dia melihat ada kemungkinan untuk terus melanjutkan kenaikan suku bunga ECB tanpa mengambil jeda. Jumlah uang beredar M3 bulan Juli di Zona Euro secara tak terduga turun -0,4% y/y, lebih lemah dari ekspektasi tidak adanya perubahan dan laju kontraksi paling tajam dalam 13 tahun.
Anggota Dewan Pengurus ECB Holzmann berkata, “Kami belum yakin mengenai inflasi, dan jika tidak ada kejutan besar, saya melihat ada baiknya untuk terus melanjutkan kenaikan suku bunga tanpa mengambil jeda.”
Sementara itu, Yen yang melemah kembali membuat pasangan USD/JPY naik 0,05%. Yen jatuh ke level terendah baru dalam 9-1/2 bulan terhadap dolar karena komentar dovish Gubernur BOJ Ueda pada Jumat lalu, yang mengatakan bahwa pertumbuhan harga masih lebih lambat dari target BOJ, menandakan BOJ akan mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar. Yen memulihkan sebagian besar kerugiannya pada hari Senin setelah imbal hasil T-note menurun.
Pelemahan Dolar AS membuat harga emas di bursa komoditi mengalami kenaikan. Harga emas di bursa berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Oktober ditutup naik $6,6 atau 0,34%.
Imbal hasil obligasi global yang lebih rendah pada hari Senin merupakan bullish untuk logam mulia. Selain itu, logam mulia mendapat dukungan tambahan dari komentar bank sentral yang dovish pada hari Jumat lalu. Ketua Fed Powell membuka kemungkinan jeda kenaikan suku bunga ketika dia mengatakan The Fed “akan melanjutkan dengan hati-hati” mengenai apakah akan menaikkan suku bunga lagi.
Gubernur BOJ Ueda juga memberi isyarat bahwa BOJ akan mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar ketika ia mengatakan bahwa pertumbuhan harga masih lebih lambat dibandingkan tujuan BOJ. Kenaikan harga emas tertahan oleh berlanjutnya likuidasi kepemilikan emas oleh dana setelah kepemilikan emas jangka panjang di ETF turun ke level terendah 3-1/3 tahun pada hari Jumat lalu.