Bursa saham AS jatuh pada perdagangan hari Kamis (10/03/2022) atau Jumat dinihari waktu indonesia) karena inflasi mencapai level tertinggi 40 tahun dan pembicaraan tingkat tinggi antara Rusia dan Ukraina gagal mencapai terobosan. Indek S&P 500 turun 0,4% menjadi 4.259.52, Nasdaq turun 1% menjadi 13.129,96, dan Dow Jones turun 0,3% menjadi 33.174,07. Sektor teknologi tertinggal, sementara energi menjadi sektor utama yang naik.
Inflasi tahunan AS mencapai 7,9% pada Februari berdasarkan indeks harga konsumen, tertinggi sejak 1982 tetapi sejalan dengan ekspektasi pasar, menurut Trading Economics. Energi tetap menjadi kontributor terbesar kenaikan harga bulanan.
Harga energi naik 3,5% karena rebound 6,6% pada harga bensin, lonjakan 7,7% dalam harga bahan bakar minyak, dan kenaikan 1,5% dalam harga gas alam, sebagian diimbangi oleh penurunan 1,1% dalam harga listrik. Harga energi, terutama untuk bensin, kemungkinan akan naik lebih lanjut di bulan Maret berdasarkan harga saat ini di pompa bensin.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate turun 2,8% menjadi $105,63 per barel. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik 4 basis poin menjadi 1,99%. Harga emas untuk pengiriman April naik 0,7% menjadi $2,001,60 per troy ounce, dan perak naik 1,7% menjadi $26,25 per ounce.
Rusia mengindikasikan akan terus mengobarkan perang di Ukraina sampai tujuannya tercapai, Bloomberg mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba setelah pertemuannya dengan rekannya Rusia Sergei Lavrov. Pertemuan itu diadakan di Turki Kamis dan berlangsung sekitar 90 menit.
Kalender berita ekonomi lainnya, klaim pengangguran awal meningkat 11.000 menjadi 227.000 dalam pekan yang berakhir 5 Maret, mengangkat MA empat minggu sebesar 500 menjadi 231.250.
Emiten Amazon.com naik hampir 5% setelah meluncurkan program pembelian kembali saham senilai $10 miliar. Juga memimpin S&P 500 adalah saham jasa minyak Halliburton dan Baker Hughes, keduanya naik 9%.