Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk bulan Februari telah dirilis dan diyakini akan terus berdampak terhadap inflasi biaya hidup sehari-hari bagi warga Amerika Serikat.  Dilaporkan bahwa indeks semua item meningkat sebesar 7,9% untuk periode 12 bulan yang berakhir pada Februari. Hasil ini menandai kenaikan terbesar sejak periode yang berakhir pada Januari 1982.

Faktor pendorong kenaikan harga barang dalam laporan CPI ini banyak disumbang oleh komponen harga makanan dan energi. Indek CPI dikurangi factor makanan dan energi melonjak 6,4%. Tetap saja angka ini masih menjadi perubahan terbesar dalam 12 bulan sejak periode yang berakhir pada Agustus 1982.

Harga makanan naik 7,9% selama 12 bulan terakhir, yang merupakan peningkatan terbesar dari tahun ke tahun sejak Juli 1981. Hal ini terjadi karena indeks makanan di rumah meningkat 8,6% selama 12 bulan terakhir. Pemicunya adalah kenaikan harga daging, unggas, ikan, dan telur, yang melonjak 13% YoY.

Indeks makanan jauh dari komponen harga rumah yang hanya naik 6,8% selama 12 bulan terakhir. Namun masih juga tercatat sebagai lonjakan harga terbesar sejak Desember 1981.

Komponen Energi benar-benar merugikan konsumen dengan lonjakan 25,6% dalam 12 bulan terakhir. Harga bensin naik 38% dibandingkan tahun lalu. Harga gas alam juga naik 23,8% dibandingkan periode waktu yang sama. Dalam kasus listrik, indeks meningkat 9% YoY. Kenaikan terbesar dalam indeks untuk Februari adalah bensin, tempat tinggal, dan makanan.

Laporan CPI ini menggaris bawahi bahwa inflasi AS terus menjadi masalah yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan sehari-hari warga. Ditambah perang antara Rusia dan Ukraina dan kemungkinan akan ada lebih banyak berita buruk bagi konsumen dalam beberapa bulan mendatang.