Mata uang safe-haven seperti yen dan franc Swiss stabil setelah melakukan reli terbesar mereka dalam hampir tujuh minggu dimana para pedagang fokus pada krisis yang berkembang di Ukraina. Pasar sedikit tenang setelah pejabat Rusia dan Ukraina mengadakan putaran awal pembicaraan gencatan senjata, empat hari setelah Rusia menginvasi tetangganya, dimana euro kembali di sekitar $1,12 setelah jatuh ke level $1,11210 di hari Senin.
Dolar Australia yang sensitif terhadap kondisi yang berisiko, diperdagangkan pada level tertinggi hampir satu minggu, rebound dari kerugian sebesar 1,2% di sesi sebelumnya. Reserve Bank of Australia (RBA) menetapkan kebijakan moneter pada hari Selasa (01/03/2022), dan secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utama pada rekor terendah.
Negara-negara Barat dan sekutu mereka menampar Rusia dengan sanksi baru termasuk memutus beberapa bank dari jaringan keuangan SWIFT. Mata uang Rubel sedikit pulih setelah kenaikan suku bunga darurat dan tindakan mendesak lainnya yang diadopsi oleh bank sentral Rusia, dan terakhir diperdagangkan pada 102.
Yen sedikit melemah menjadi 115,07 per dolar setelah mencatatkan kenaikan 0,48% pada hari Senin. Mata uang surga lainnya, franc Swiss turun tipis menjadi 0,91775 per dolar setelah reli 0,95% sebelumnya.
pasar masih akan mendapat perdagangan yang penuh volatilitas, mengingat suramnya perundingan antara Rusia dan Ukraina, tidak ada solusi sejauh ini. Sementara pertempuran berkecamuk saat Barat berupaya meningkatkan upaya untuk mengisolasi Rusia. Ketidakstabilan ini akan menjaga tawaran mata uang safe-haven dan euro di bawah tekanan, sementara Aussie sejauh ini bertahan karena harga komoditas yang lebih tinggi dan jarak geografis Australia dari konflik
Indek dolar AS, tertahan di sekitar 96,75, setelah naik sebanyak 0,89% pada hari Senin dan berakhir dengan catatan naik 0,18%. Beban kenaikan indek dolar AS terkait dengan penurunan imbal hasil Obligasi AS tenor 10-tahun ke level terendah satu bulan karena investor hampir mencari keamanan Treasuries, bahkan dengan Federal Reserve terlihat pasti akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan depan. Namun, krisis Ukraina telah mendorong penurunan keyakinan para pedagang terkait kenaikan suku bunga sebanyak 50 basis poin pada 16 Maret mendatang, menjadi hanya 8,5%.
Sebagaimana pernyataan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic bahwa dia tidak mengesampingkan langkah kenaikan suku bunga nanti sebesar setengah poin. Rencana ini belum gagal, namun mengecil kemungkinannya.
Dengan demikian, tren jangka pendek pada Dolar AS akan didominasi oleh sentimen perang, tetapi tren jangka menengah akan ditentukan oleh data ekonomi.