ESANDAR – Dolar AS diperdagangkan mendekati posisi terendah dalam dua minggu versus rekan-rekan utama pada hari Kamis (08/04/2021), mengikuti Imbal hasil Treasury yang bergerak lebih rendah, setelah risalah dari pertemuan Federal Reserve bulan Maret tidak menawarkan katalis baru untuk mendikte arah pasar arah.
Sebagaimana dikabarkan dalam risalah di hari Rabu, bahwa para pejabat Fed tetap berhati-hati tentang risiko pandemi – bahkan ketika pemulihan AS mulai menguat di tengah-tengah stimulus fiskal – dan berkomitmen untuk menuangkan dukungan kebijakan moneter sampai rebound lebih aman.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback atas sekeranjang enam mata uang, sedikit berubah pada 92,425 lebih awal di sesi Asia, setelah turun ke level 92,134 di hari Rabu untuk pertama kalinya sejak 23 Maret. Indeks tersebut rally ke level tertinggi hampir lima bulan di 93,439 di akhir bulan lalu karena pemulihan pandemi AS melampaui batas sebagian besar negara maju lainnya, khususnya Eropa.
Sulit untuk membantah bahwa kinerja perdagangan AS telah habis; dorongan vaksin yang kuat, pembukaan kembali dan sejumlah stimulus untuk menghasilkan beberapa data ekonomi yang mengisyaratkan perekonomian AS mampu rebound di masa mendatang, setidaknya dalam beberapa bulan mendatang. Tak heran bila nantinya indek Dolar AS bisa menjangkau ke angka 94,5.
Meskipun demikian, kenaikan bagi indek dolar AS ini mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu sebelum momentumnya berkembang – dengan sejumlah kabar baik. Imbal hasil Obligasi AS tenor 10-tahun sudah sekitar 1,67% pada hari Kamis, setelah turun di bawah 1,63% semalam. Ini memukul lebih dari satu tahun dari puncak 1,776% akhir bulan lalu.
S&P 500 menambah sedikit keuntungan pada hari Rabu, bergerak terutama ke samping sejak melonjak ke rekor tertinggi untuk memulai minggu. Meski demikian, kondisi pasar masih akan sulit untuk memulai posisi beli. Pasalnya pasar masih memerlukan kejelasan langkah Dolar AS selanjutnya, yang diperkirakan akan mengalami koreksi terlebih dahulu, secara ringan. Penurunan ini akan terjadi secara bertahap.
Penurunan imbal hasil A.S. juga telah menghapus dorongan bagi keuntungan dolar. Dolar AS sendiri sedikit berubah pada 109,78 yen, stabil setelah mundur dari level tertinggi lebih dari satu tahun 110,97 dicapai pada 31 Maret.
Euro melakukan konsolidasi di sekitar $ 1,1865 setelah menguat kembali dari level terendah hampir lima bulan di $ 1,1704, yang tersentuh pada 31 Maret. Kemajuan vaksinasi di zona euro secara signifikan tertinggal dari AS, dan tingkat infeksi virus korona di Zona euro sedang bangkit kembali. Hal ini membuat pasangan EUR/USD rentan untuk bergerak ke arah yang lebih rendah dikisaran 1,1700 dalam waktu dekat.