Harga emas naik setelah angka NFP mengecewakan

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas turun pada hari Rabu (07/04/2021) sehari setelah mencapai puncak lebih dari satu minggu, sebagai data ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat meningkatkan harapan akan pemulihan yang cepat meredupkan daya tarik logam mulia.

Harga emas dipasar spot turun 0,4% menjadi $ 1,737.01 per ounce, sementara harga emas di bursa berjangka AS menetap 0,1% lebih rendah dengan $ 1.741.6.

Potensi penguatan ekonomi AS dapat membuka peluang suku bunga yang jauh lebih besar dan imbal hasil obligasi meningkat. Itu akhirnya akan terjadi berdampak negatif pada harga emas. Emas batangan yang tidak memberikan hasil sangat sensitif terhadap suku bunga yang lebih tinggi, seperti mereka meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas.

Pada hari Selasa, data ekonomi AS menunjukkan lowongan pekerjaan AS naik menjadi dua tahun tinggi di Februari, sementara penguatan permintaan domestik membantu mempekerjakan di tengah peningkatan vaksinasi COVID-19 dan tambahan bantuan pandemi dari pemerintah.

Sementara itu, Federal Reserve AS tetap berhati-hati tentang melanjutkan risiko pandemi virus korona dan berkomitmen untuk menuangkan dukungan kebijakan moneter sampai rebound lebih aman, risalah rapat bank sentral bulan Maret menunjukkan.

Tidak banyak indikasi tentang apa yang akan mereka lakukan, dimana berkaitan dengan suku bunga yang membuatnya bisa jelas bagi siapa saja kejelasan nyata kita harus menunggu dan melihat apa yang terjadi dengan berita ekonomi.

Dana Moneter Internasional sendiri menaikkan prospeknya pertumbuhan ekonomi global lagi pada hari Selasa, memperkirakan di seluruh dunia output akan naik 6% tahun ini, tingkat yang tidak terlihat sejak tahun 1970-an.

Indek S&P 500 menambah keuntungan, sedangkan indeks dolar beringsut setelah Fed merilis risalah.