Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham Asia siap untuk melacak kenaikan secara hati-hati dari Wall Street pada perdagangan di hari Kamis (08/04/2021) setelah risalah pertemuan terakhir Federal Reserve menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan suku bunga rendah sampai ekonomi AS melakukan pemulihan yang lebih aman. Nikkei 225 pagi ini naik sebesar 0,03%.

Indek S&P 500 dan Dow ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Rabu, karena komentar Fed memperkuat ekspektasi investor bahwa bank sentral berencana untuk mempertahankan dukungan kebijakannya meskipun pengeluaran fiskal besar-besaran dari paket stimulus pemerintah baru-baru ini. Investor sendiri memang sangat fokus pada masalah suku bunga, dimana pasar tidak mengharapkan sinyal apa pun dari perubahan kebijakan dan itulah yang didapatkan.

Pejabat Federal Reserve AS menyatakan kehati-hatian tentang risiko pandemi yang sedang berlangsung dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperkuat ekonomi mengingat “bahwa jalan ke depan tetap sangat tidak pasti,” menurut risalah dari pertemuan 16-17 Maret.

Imbal hasil pada catatan Treasury AS 10-tahun bergerak lebih tinggi di akhir sesi, namun tetap di bawah tertinggi 14-bulan di 1,776% yang dicapai pada 30 Maret. Penurunan imbal hasil baru-baru ini telah membantu nama pertumbuhan dan mengangkat saham layanan teknologi dan komunikasi sebagai sektor dengan kinerja terbaik hari ini.

Imbal hasil 10-tahun tidak banyak bergerak hari ini dan tampaknya angkanya masih menetap di kisaran yang sedikit lebih rendah yang benar-benar bertepatan dengan kinerja yang lebih baik untuk saham-saham pertumbuhan, terutama teknologi.

Di Wall Street, Dow Jones naik 0,05% menjadi 33.446,26, S&P 500 naik 0,15% menjadi 4.079,95 dan Nasdaq turun 0,07% menjadi 13.688,84.

Menyusul rilis risalah Fed, imbal hasil obligasi AS tenor 10-tahun terakhir turun harga 4/32 untuk menghasilkan 1,6686%, turun dari 1,656% pada akhir Selasa.

Sebagaimana kita melihat bahwa suku bunga Obligasi AS tenor 10 tahun telah melonjak dan disisi lain, The Fed tetap dengan keputusannya bahwa mereka tidak akan bergerak sehingga suku bunga dapat tetap di posisi terendah hingga mungkin 2022, yang diperkirakan sebagai tahun dimana mereka akan turun tangan.

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang dunia setelah berosilasi di sebagian besar sesi, naik setelah rilis risalah Fed. Indeks dolar naik 0,148%, dengan euro turun 0,02% menjadi $ 1,1868. Yen Jepang datar versus greenback di 109,85 per dolar, sedangkan won Korea menguat 0,03% versus greenback di 1.118,71 per dolar.

Pada perdagangan komoditi, harga emas merosot karena optimisme ekonomi menarik investor menjauh dari logam safe-haven demi aset berisiko. Dipasar spot, emas turun 0,4% menjadi $ 1.737,11 per ounce. Emas berjangka AS menetap 0,1% lebih rendah pada $ 1.741,6.

Sementara harga minyak mentah naik karena membaiknya prospek ekonomi global, tetapi tertahan oleh meningkatnya persediaan bensin. Minyak mentah AS menetap di $ 59,77 per barel, naik 0,74%, sementara Brent naik 0,67% menjadi $ 63,16 per barel.