Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir seminggu pada perdagangan di hari Senin (19/02/2024). Dorongan kenaikan karena dolar AS sedikit melemah dan konflik di Timur Tengah memanas sehingga mendukung daya tarik emas sebagai asset safe-haven.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga naik 0,1% menjadi $2,015.49 per troy ons, tertinggi sejak 13 Februari. Sementara pada perdagangan di bursa berjangka AS, harga naik 0,1% menjadi $2,026,90.
Perdagangan berlangsung sepi karena sebagian besar pasar AS tutup karena libur Hari Presiden. Hal ini membuat sebagian pelaku pasar memanfaatkan dengan mengambil keuntungan sementara dari gerak Dolar AS yang terkoreksi disaat terjadi ketegangan baru di Timur Tengah.
Sebagaimana dilaporkan oleh Reuters, bahwa Israel akan melanjutkan operasi militer dalam skala penuh di Gaza selama 6-8 minggu ke depan seiring dengan persiapan untuk melakukan invasi darat ke kota paling selatan di wilayah kantong tersebut, Rafah.
Sementara itu, sebuah kapal kargo yang terdaftar di Inggris dilaporkan diserang di Selat Bab al-Mandab di lepas pantai Yaman pada hari Minggu dan badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris melaporkan awak kapal meninggalkan kapal di lepas pantai Yaman setelah terjadi ledakan.
Indek dolar AS (DXY) turun sekitar 0,1%. Melemahnya mata uang AS membuat logam yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Semua perhatian kini akan tertuju pada pelepasan risalah pertemuan kebijakan The Fed bulan Januari. Risalah yang akan dirilis pada hari Rabu ini akan digunakan pasar untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga, yang akan mengurangi opportunity cost untuk memegang emas batangan.
Pasar memperkirakan peluang pemotongan suku bunga sebesar 74% pada bulan Juni, menurut CME Fed Watch Tool.
Untuk analisa teknikal dan signal trading terkini, silahkan menghubungi marketing Esandar Arthamas Berjangka.