Poundsterling naik mengalahkan Dolar AS didukung kenaikan upah Inggris. (Lukman Hqeem / Foto Istimewa).

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Poundsterling memimpin kenaikan di pasar uang, membungkam baik Dolar AS dan Euro dalam perdagangan di hari Selasa (16/10). Pendorong penguatan Sterling adalah data upah Inggris yang baik. Indeks Dolar AS bergerak ke wilayah negatif di 95,049.


Para pialang menunggu apakah Departemen Keuangan Amerika Serikat akan memberi label China sebagai manipulator mata uang dalam laporan di pasar valuta asing dalam beberapa hari mendatang. Sementara Presiden Donald Trump sendiri telah mengatakan bahwa China memanipulasi yuan, dimana Beijing menolak klaim tersebut. Departemen Keuangan AS memang tidak pernah benar-benar memberi label raksasa Asia seperti itu. Spekulasi yang berkembang menyebutkan bahwa China akan diberi nama manipulator mata uang, yang akan menjadi pertama kalinya negara mana pun telah dinamai sejak 1994.

Yuan sendiri telah jatuh terhadap dolar AS di tahun ini sejauh ini, membuat yuan lebih kompetitif pada skala global, kelemahannya sejalan dengan mata uang negara berkembang lainnya. Satu dolar terakhir dibeli 6,9119 yuan di Beijing turun 0,1% dari Senin, dan 6,9131 yuan di luar negeri turun 0,2%. Dolar AS berpotensi akan terus menguat oleh dukungan sejumlah data ekonomi yang solid.

Data terkini menunjukkan bahwa tingkat upah Inggris dari bulan Agustus menunjukkan kenaikan dengan laju tercepat dalam hampir 10 tahun. Para pialang merasa optimis, ditengah bayang-bayang risiko Brexit dan prospek ekonomi yang saling terkait. Pada perdagangan GBPUSD terakhir di $ 1,3287, naik dari $ 1,3151, menjadikannya performa terbaik di antara mata uang pasar maju.

Surat kabar Inggris The Telegraph melaporkan bahwa Perdana Menteri Theresa May dapat menghadapi mosi tidak percaya dalam beberapa hari jika dia tidak berhasil dengan rencana Brexit Checkers. Peringatan ini datang hanya sehari setelah dia mengatakan kepada parlemen untuk tetap tenang dan negosiasi dengan Brussels berada di tahap akhir.

Di tempat lain di Eropa, pemerintah Italia menyetujui proposal anggaran 2019. Dalam proposal tersebut, defisit anggaran menjadi 2,4% dari PDB. Italia diperkirakan akan mengalami masalah dengan Brussels dan aturan anggaran UE terkait proposal tersebut. Setidaknya UE akan memiliki waktu seminggu untuk membuat penilaian awal. Undang-undang anggaran draf penuh akan dikirim ke parlemen Italia pada hari Sabtu. Dimana anggota parlemen harus menyetujuinya pada akhir tahun.


Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa beberapa jajak pendapat menunjukkan bahwa popularitas pemerintah Italia telah meningkat selama drama anggaran ini. Nampaknya baik Salvini dan Di Maio benar-benar tidak memiliki alasan untuk menyerah pada Uni Eropa.


Pada perdagangan EURUSD, Euro dibungkam, dimana terakhir berada di $ 1,1579, sedikit berubah dari hari Senin. Selain berita utama politik, pedagang euro juga mencerna data ekonomi dari Jerman, di mana indikator ZEW yang diterbitkan lebih rendah hasilnya dari yang diperkirakan. Ini semakin memperpanjang ketidakpastian dari Brexit untuk berlama-lama.


Diseberang lautan, perdagangan NZDUSD, Kiwi menjadi pemain yang kuat, membeli $ 0,6589, naik 0,6% disokong oleh data inflasi harga konsumen yang lebih kuat dari perkiraan di kuartal ketiga. (Lukman Hqeem)