Perumahan di Amerika Serikat

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Penjualan rumah baru di Amerika Serikat pada bulan Juni mengalami kenaikan. Ini merupakan yang pertama dalam tiga bulan, demikian data pemerintah yang dirilis Rabu (24/07/2019). Laju penjualan tahunan untuk rumah keluarga tunggal baru di AS naik 7% bulan lalu menjadi 646.000, dipimpin oleh kenaikan besar dalam penjualan di Pantai Barat, kata Departemen Perdagangan.

Sejumlah ekonom yang disurvei oleh MarketWatch menyatakan bahwa tingkat penjualan bulan Juni yang diharapkan sebesar 657.000, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan pada bulan Mei sebesar 626.000. Pada hari Rabu, pemerintah telah memperbaharui penjualan bulan Mei menjadi 604.000.

Penjualan rumah baru AS memang naik terus dan mencapai puncaknya dibulan Maret pada 693.000. Pertumbuhan penjualan tetap diangka 4,5% dari tahun lalu di bulan Juni. Selama tahun lalu, penjualan telah kuat di wilayah Selatan dan Barat dan lebih lemah di Timur Laut dan Selatan negara tersebut. Hingga hari ini ditahun ini, penjualan meningkat 2.2% dari periode yang sama tahun lalu.

Harga jual rata-rata pada bulan Juni adalah  $ 310.400, sedikit lebih rendah dari tahun lalu. Perubahan kebijakan pajak telah mengurangi daya tarik kepemilikan rumah, kata para ekonom. Disisi lain, jumlah pasokan dalam 6 bulan merata yang secara tradisional dianggap pasar dalam kondisi seimbang.

Para ekonom sebenarnya mengharapkan penjualan rumah baru naik di bulan Juni. Meskipun kondisi ekonomi dan harga diperkirakan tidak akan naik. Sebagaimana dikatakan, “Apakah kita melihat titik puncak atau perubahan untuk penjualan rumah baru tidak pasti. Banyak yang ingin bergantung pada kondisi pasar tenaga kerja dan kepercayaan diri, atau kekurangannya, yang menginginkan bantuan. Josh Shapiro, kepala ekonom di MFR Inc. Ditambahkan olehnya “Untuk saat ini, setidaknya, tingkat permulaan rumah keluarga tunggal saat ini didukung oleh permintaan akhir.”

Dengan data tersebut, pasar bereaksi dengan bergerak lebih rendah di awal perdagangan. Indek Dow Jones turun 132 poin. (Lukman Hqeem)