Huawei

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham China jatuh, setelah kabar permintaan Trump agar sekutunya mau menghindari perangkat Huawei. Hal ini membuat Indek Shanghai turun 2%, sedangkan Indek Shenzhen turun 2,6%.


Para investor dalam perdagangan di hari Jumat (23/11) merasa gelisah menjelang rencana pertemuan AS- Cina. Sektor teknologi mendapat tekanan hebat setelah ada laporan bahwa AS akan menekan sekutunya untuk menghindari berbisnis dengan Huawei Technologies Co. China. Berita tekanan atas Huawei datang tepat sebelum pembicaraan perdagangan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada KTT G-20 di Argentina pekan depan.


Saham-saham telekomunikasi dan teknologi menanggung beban kerugian, dimana saham Foxconn Industrial Internet Co. turun 4%, Dr. Peng Telecom & Media Group Co turun di atas 5% dan ZTE Corp. turun lebih dari 2%.


Jatuhnya bursa saham China berimbas pada perdagangan di bursa saham Asia. Indek Hang Seng (HIS) turun 0,5%. Sementara Indek KOSPI Korea Selatan turun 0,7%. Pasar Jepang ditutup untuk hari libur umum.


Hal yang realistis dari G-20 adalah sebuah kesepakatan antara AS – China agar terus diusahakan. Kisah ketegangan perang dagang antara mereka telah bergerak ke titik resolusi cepat. Ada harapan bahwa risiko Perang Dagang ini tidak lagi menjadi tema utama di tahun 2019. Hal ini akan terus membebani aset berisiko, seperti saham.


Pejabat AS memperingatkan warga Amerika untuk tidak membeli perangkat Huawei pada bulan Februari lalu. Mereka mengatakan bahwa perangkat itu dapat digunakan untuk memata-matai pengguna. Awal tahun ini, anggota parlemen memperkenalkan Undang-Undang Pertahanan Komunikasi AS, yang akan digunakan melarang badan pemerintah dalam menggunakan perangkat produksi ZTE dan Huawei. (Lukman Hqeem)