Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Dalam laporan terkini, indek sentiment konsumen warga Amerika Serikat menurut laporan Universitas Michigan turun menjadi 67,4. Ini merupakan angka terendah dalam enam bulan terakhir ini. Data pada awal bulan Mei, sebagaimana yang dilaporkan pada Jumat (10/05/2024) turun dari 77,2 pada bulan sebelumnya. Sementara sejumlah ekonom yang disurvei oleh Wall Street Journal memperkirakan angka pada bulan Mei sebesar 76.

Menurut laporan tersebut, ekspektasi masyarakat Amerika terhadap inflasi secara keseluruhan pada tahun depan naik menjadi 3,5%, naik dari 3,2% pada bulan April, sementara ekspektasi terhadap inflasi selama lima tahun ke depan naik menjadi 3,1% dari 3% pada bulan sebelumnya.

Para ekonom Federal Reserve percaya bahwa jika konsumen memperkirakan inflasi tinggi, maka akan lebih mudah bagi perusahaan untuk menaikkan harga, sehingga tekanan harga yang lebih tinggi kemungkinan besar akan terjadi.

Data yang mengukur pendapat konsumen mengenai keadaan perekonomian saat ini turun menjadi 68,8, dari 79 pada bulan April. Pengukuran ekspektasi untuk enam bulan ke depan turun menjadi 66,5 dari 76.

Secara garis besar, menurut para ekonom bahwa konsumen memiliki banyak berita negatif yang harus dikunyah selama beberapa minggu terakhir, termasuk pertumbuhan yang lebih lambat, inflasi yang lebih tinggi, dan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah.

Sementara menurut pihak UMich: “Meskipun konsumen tidak mengambil keputusan selama beberapa bulan terakhir, mereka kini merasakan perkembangan negatif dalam sejumlah dimensi. Mereka menyatakan kekhawatiran bahwa inflasi, pengangguran, dan suku bunga mungkin bergerak ke arah yang tidak menguntungkan di tahun mendatang. ,” kata Joanne Hsu, direktur survei konsumen di Universitas Michigan.

Semua hal tentu tetap dipertimbangkan, meskipun perlu digaris bawahi bahwa besarnya penurunan kepercayaan cukup besar. Hal ini membuat kita bertanya-tanya apakah kita melewatkan hal yang lebih mengkhawatirkan yang terjadi pada konsumen. Menurut kami tidak, tapi minggu depan bulan April angka penjualan ritel akan memberikan lebih banyak wawasan.