saham sektor teknologi angkat bursa saham asia naik.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia berlangsung volatile pada perdagangan hari Selasa (13/11) menyusul kekalahan di hari Senin. Kenaikan bursa saham dipimpin oleh saham teknologi yang naik saat di lantai bursa Wall Street.


Meski demikian, setiap sektor di pasar saham Jepang berbalik turun dimana Indek Nikkei turun lebih dari 2%. Investor cepat bereaksi terhadap kerugian di bursa saham AS, terutama di kalangan pemasok yang terkait dengan produk Apple, iPhone. Saham TDK dan Murata turun masing-masing sekitar 7% dan 5%.

Sementara itu, saham SoftBank naik 2%, membuat kerugian awal 4%, menyusul pembaruan setelah peluncuran pada rencana IPO untuk unit bergerak Jepang. Perusahaan mobil Jepang juga jatuh setelah laporan bahwa pemerintahan Trump sedang merencanakan tarif impor otomotif, dimana saham Toyota dan Honda turun lebih dari 2% masing-masing.


Berusaha melawan penurunan lebih tajam dari sebelumnya, bursa saham Hong Kong turun 0,2%, dimana saham-saham energi melemah karena harga minyak mentah yang turun tajam. Saham CNOOC jatuh 4%.


Saham China daratan bernasib lebih baik, dimana Indek Shanghai 93% meraih keuntungan hampir 2% dan Indek Shenzhen bergerak datar-datar saja. Namun, saham pemasok komponen iPhone seperti Secote Precision dan Luxshare harus turun masing-masing sekitar 2%.


Indek KOSPI Korea Selatan turun sekitar 0,5%, terbebani oleh jatuhnya saham-saham teknologi. Seperti Samsung yang harus turun hampir 2% dan SK Hynix turun 3,6%.


Kabar terkini dari perkembangan perang dagang AS – China adalah upaya diskusi antara kedua negara. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dikabarkan telah melanjutkan diskusi dengan mitranya dari Cina, Wakil Perdana Menteri Liu He.

Mereka berdua berusaha mencari kesepakatan guna meredakan ketegangan perang dagang. Pertemuan ini dilakukan menjelang pertemuan tingkat tinggi China dan AS pada akhir bulan ini.
Keduanya pejabat tinggi ini berbicara melalui telepon pada hari Jumat.

Dinyatakan bahwa percakapan tersebut menjelaskan tuntutan AS ke China untuk mengajukan tawaran konkret sebelum negosiasi pada kesepakatan perdagangan dapat terjadi. Pejabat China menolak dan mengatakan mereka ingin berbicara terlebih dahulu sebelum membuat proposal resmi. Mereka khawatir bahwa begitu mereka membuat penawaran resmi, mereka akan kehilangan pengaruh.


Sayangnya, percakapan pada Jumat ini memang tidak mengarah pada terobosan dalam masalah-masalah itu tetapi pembahasan yang diperbarui menunjukkan kedua pihak berusaha mencapai akomodasi, kata para pejabat. Beberapa pejabat AS berhaluan garis keras ke arah Cina, mengatakan mereka berpikir orang Cina akan membuat tawaran sebelum kedua pemimpin bertemu di KTT Kelompok 20 negara di Buenos Aires.

Ditambahkan bahwa mereka mengira AS dan China mungkin dapat mencapai semacam gencatan senjata dalam pertempuran dagang, dengan AS menahan diri dari kenaikan tarif. Itu bisa diikuti dengan negosiasi detail. Tetapi bahkan gencatan senjata yang terbatas mungkin terbukti sulit. (Lukman Hqeem)