Dolar

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Mata uang utama pesaing Dolar AS, Euro bangkit pada perdagangan hari Selasa (13/11). EURUSD memantul kembali setelah sell-off tajam pada hari Senin yang terinspirasi oleh kekhawatiran tentang proposal anggaran Italia yang menimbulkan ketegangan antara Roma dan Brussels, serta Brexit.


Animositas antara pemerintah Italia dan Komisi Eropa atas proposal anggaran 2019 Italia yag akan menghasilkan defisit membengkak belum terselesaikan, dan para pedagang mengawasi berita utama pengajuan proposal kedua pada hari Selasa.


Setelah menghadapi level terlemahnya sejak Juni 2017, euro dalam perdagangan EURUSD, menguat terhadap dolar pada hari Selasa, terakhir membeli $ 1,1249, dibandingkan dengan $ 1,1220 pada akhir Senin di New York.


Di Inggris, saat itu juga krisis dan investor menonton apakah pertemuan Perdana Menteri Theresa May akan menghasilkan sesuatu yang baru. Aksi perdagangan Senin telah ditandai oleh komentar yang bertentangan dari London dan Brussels yang menyebabkan pelaku pasar takut kesepakatan lebih jauh dari yang diharapkan.


Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD, bangkit kembali dari sell-off tajam pada hari Senin dan terakhir dibeli $ 1,2921, naik dari $ 1,2851 pada Senin malam.


Di sisi lain perdagangan, dilaporkan bahwa bahwa Menteri Keuangan Steven Mnuchin melanjutkan pembicaraan perdagangan dengan rekannya dari Cina menjelang Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping bertemu di KTT G-20 di Buenos Aires akhir bulan ini. Pembicaraan tersebut dianggap tidak signifikan mempengaruhi dolar pada perdagangan hari ini. Indek Dolar AS (DXY), turun 0,1% pada 97,440.


Yuan China sedikit lebih kuat, dibantu oleh melemahnya Dolar AS, dengan greenback membeli 6,9682 yuan USDCNY, turun 0,1%, di Beijing, dan 6,9538 USDCNH, juga turun 0,1%, di pasar luar negeri .


Pada Jumat malam, Gubernur Bank Sentral AS wilayah San Francisco Mary Daly menepis keraguan tentang jadwal normalisasi kebijakan sebagaimana yang diharapkan the Fed. Ia mengatakan AS tidak mendapati lapangan pekerjaan yang penuh. Ini bisa dilihat sebagai tanda bahwa perkiraan kenaikan suku bunga seperempat poin persentase bulan depan tidak pasti.


Dengan posisi dia sebagai anggota pemilih suara di tahun ini, pernyataan tersebut jelas bukan intervensi yang tidak signifikan. Ia bahkan bisa berbicara dengan lebih luas tentang kegelisahan di antara pejabat Fed yang sebelumnya belum jelas.


Gubernur Fed Lael Brainard, yang juga anggota pemilih suara akan berbicara pada jam 10 pagi dan Daly berbicara lagi Selasa malam ini. (Lukman Hqeem)